Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Hati-hati Hipertensi Ibu Hamil Bisa Sebabkan Eklampsia, Ini Penjelasan Dokter

Jadi untuk para Ibu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diharapkan berhati-hati selama kehamilan ya.

Editor: Glendi Manengal
Mikumistock/Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. 

karena hipertensi ini dapat menyebabkan terjadinya eklampsia atau kejang-kejang.

Maka dari itu, penting para Ibu untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipertensi saat hamil yang akan dibahas oleh dr. Patrick Bayu, Sp.OG-KFER dari Kehamilan Sehat Palem Semi.

Beliau mengatakan bahwa, “Hipertensi dalam kehamilan berbahaya karena dapat menyebabkan kejang (eklampsia), perdarahan akibat ari-ari terlepas, pertumbuhan janin terhambat, lahir prematur, air ketuban berkurang, kematian janin maupun ibu.”

Hipertensi saat hamil ini tidak bisa diabaikan ya Bu, seperti kata dokter diatas bahwa hipertensi ini bisa menjadi bahaya dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin hingga kematian janin bahkan Ibunya.

Harapan semua Ibu ketika anaknya lahir tentu saja ingin melihat anaknya sehat dan tidak terhambat dalam proses tumbuh kembangnya.

Namun, jika Ibu positif dinyatakan hipertensi saat hamil, maka perlu melakukan banyak prosedur untuk memantau hipertensi tersebut.

 Sebelum mengetahui cara penyembuhan atau deteksi hipertensi ini, Ibu perlu ketahui dahulu faktor risiko apa saja yang bisa menjadi penyebab terjadinya hipertensi saat hamil.

dr. Patrick mengatakan mulai dari obesitas, aktif merokok, adanya riwayat darah tinggi sebelumnya atau usia Ibu yang sudah terlalu tua untuk hamil bisa menjadi pengaruh terjadinya hipertensi tersebut.

Selain itu, ada beberapa masalah jika Ibu sudah positif terkena hipertensi saat hamil.

“Untuk ibu yang terkena hipertensi saat hamil, juga akan berisiko lebih tinggi terjadi hipertensi yang menetap setelah persalinan, penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, diabetes” ucap dr. Patrick.

Jadi bagi Ibu yang memiliki tekanan darah tinggi akan lebih berisiko terkena beberapa penyakit seperti dikatakan oleh dokter.

Ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk melakukan cek lebih lanjut.

Pertama-tama dilakukan skrining faktor risiko dan skrining melalui USG Doppler yang dilakukan pada usia kehamilan 11-13 minggu.
Dokter pun menyarankan beberapa hal bagi Ibu yang sudah terkena masalah hipertensi.

“Ibu bisa melakukan terapi antihipertensi, atau dirawat supaya bisa diberikan obat antikejang dan pematangan paru.” ucap dr. Patrick.

Selain itu, Ibu yang akhirnya melakukan perawatan di rumah sakit hal itu untuk memudahkan dokter untuk memantau tekanan darah supaya bisa di angka normal.

Lalu melihat kondisi janin, air ketuban, dan juga posisi plasenta yang dilihat menggunakan USG dan USG doppler saat usia kehamilan 11-14 minggu supaya dokter bisa memastikan waktu yang tepat untuk terminasi kehamilan.

 
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved