Ini Hal yang Wajib Dipenuhi Sebelum Kapal Berlayar Menurut Pengamat Transportasi

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebuah tragedi memilukan terjadi di perairan Sulawesi Utara (Sulut).

Sebuah perahu penumpang mengalami kecelakaan dan tenggelam di sekitar pulau Bunaken dan Siladen, kota Manado pada Sabtu 27/1/2024 kemarin.

Ada 20 orang (3 awak kapal dan 17 penumpang) dalam kejadian tersebut yang menyebabkan dua orang warga pulau Nain meninggal dunia.

Baca juga: Terungkap Penyebab Perahu Penumpang Tenggelam di Sekitar Pulau Bunaken Manado Sulawesi Utara

Kecelakaan tersebut terjadi akibat cuaca ekstrim yang melanda perairan Sulut.

Pengamat Transportasi Sulut, Vicky Fernando Lesawengen ST MT, memberikan tanggapannya terhadap kejadian ini. 

Ia menyampaikan rasa dukacita dan sepenanggungan kepada para korban yang terlibat dalam kejadian tragis ini. 

"Turut berdukacita dan sepenanggungan dengan para korban atas kejadian yang dialami penumpang kapal," katanya pada Tribunmanado.co.id, Minggu 28/1/2024.

Menurutnya, keselamatan dan kelayakan kapal merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sebelum berlayar.

Vicky menjelaskan bahwa keselamatan kapal dapat dinilai dari segi teknis dan nonteknis.

Dalam aspek teknis, pemilik kapal harus memastikan semua dokumen manifest penumpang telah dicek dengan teliti.

"Selain itu, kapal juga harus melewati uji kelayakan sebelum diizinkan berlayar dan harus memenuhi persyaratan fisik kapal.

Termasuk di dalamnya, pemastian ketersediaan alat-alat keselamatan yang memadai dan kapasitas penumpang yang tidak melebihi batas maksimum yang diizinkan," ucap dia.

Semua aturan ini diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, yang mewajibkan pemilik kapal untuk memelihara dan merawat kapal sesuai dengan standar keselamatan.

Dari segi nonteknis, Vicky menekankan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca.

Apabila BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk, sebaiknya tidak berlayar karena cuaca di laut dapat berubah dengan drastis dan sangat fluktuatif.