Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Sadis di Boltim

Terungkap Permintaan Terakhir Bocah 8 Tahun di Boltim Sebelum Tewas Dibunuh, Dikabulkan Pelaku

Tilfa Azahra Mokoagow bocah berusia 8 tahun sempat meminta pelaku untuk menggendongnya sebelum tewas dibunuh di Boltim, Sulut, Kamis (18/1/2024).

Penulis: Ventrico Nonutu | Editor: Ventrico Nonutu
Kolase Tribun Manado/HO
Tilfa Azahra Mokoagow, korban pembunuhan di Boltim, Sulut, Kamis (18/1/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tilfa Azahra Mokoagow menjadi korban pembunuhan di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Kamis (18/1/2024).

Korban dibunuh oleh seorang wanita berinisial AM.

Pelaku nekat membunuh korban lantaran menginginkan perhiasan emas yang dipakai oleh korban.

Bahkan pelaku sudah merencanakan aksinya tiga hari sebelum kejadian.

Belakangan terungkap permintaan korban sebelum tewas dibunuh.

5 Fakta pembunuhan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow, di Tutuyan, Boltim. Pelaku berpura-pura ikut mencari korban hingga diduga mencuri perhiasan.
Tilfa Azahra Mokoagow  semasa hidup. (Facebook)

Hal itu diungkap oleh Kapolres Boltim saat AKBP Sugeng Setyo Budhi saat konferensi pers, Jumat (19/1/2024).

Bocah berusia 8 tahun tersebut sempat meminta pelaku untuk menggendongnya.

Permintaan tersebut disampaikakan korban lantaran dirinya merasa lelah.

"Korban meminta pelaku untuk menggendongnya," ucap AKBP Sugeng Setyo Budhi.

Pelaku pun mengabulkan permintaan korban tersebut.

Kemudian pelaku menggendong korban sampai ke TKP.

Pelaku kemudian menurunkan korban dan mendorong korban hingga terjatuh.

Setelah itu pelaku melanjutkan aksinya membunuh korban.

Korban Teriak Bunda

Tilfa Azahra Mokoagow sempat teriak 'bunda' sebelum tewas dibunuh.

Kata bunda tersebut menjadi ucapan terakhir dari Tilfa Azahra Mokoagow.

Pengakuan Pelaku

Pelaku AM merupakan tetangga korban yang juga masih memiliki hubungan keluarga.

AM belakangan mengakui semua perbuatannya kepada polisi.

Dia mengincar perhiasan emas yang dikenakan korban berupa kalung dan anting.

Pengakuan pelaku pembunuhan Bocah di Boltim, Sulawesi Utara saat Konferensi Pers
Pengakuan pelaku pembunuhan Bocah di Boltim, Sulawesi Utara saat Konferensi Pers (Kolase Tribun Manado)

Perhiasan tersebut dijual di toko emas dengan harga 3 jutaan dan langsung dibelikan handphone dan sim card.

Diduga untuk menghilangkan jejak, melalui akun facebook pribadi, pelaku memposting informasi anak hilang yang sebenarnya telah dia bunuh sebelumnya.

Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak tiga hari sebelumnya.

Dia mempersiapkan pisau yang sudah di asahnya menjadi sangat tipis dan tajam.

“Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah di modifikasi mbak, sangat tipis dan tajam," ujarnya

Sementara itu Bupati Boltim, Sachrul Mamonto menceritakan, secara naluri dia sudah curiga.

“Badannya berbau amis dan gestur tubuh, mimik wajah serta cara bicaranya yang berbelit belit. Itu yang bikin saya curiga” ujar Sachrul.

(Tim TribunManado.co.id)

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved