Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

3 Destinasi Wisata Sejarah di Langowan, Minahasa Sulawesi Utara

Berikut ini sederet objek wisata Sejarah di Langowan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Erlina Langi
TribunManado
3 Destinasi Wisata Sejarah di Langowan, Kab.Minahasa - Sulawesi Utara 

Klenteng tersebut bernama Klenteng Kwan Im yang terletak di Desa Palamba, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Desa tersebut dihuni oleh penduduk suku Minahasa yang beragama Kristen dan sangat jauh dari budaya Tionghoa.

Adapun Waruga Opo Toar dan Lumimuut yang terletak di dalam Klenteng Kwan Im, merupakan makam leluhur suku Minahasa.

Menurut Teni Sumual, penjaga Waruga Opo Toar dan Lumimuut mengatakan kalau alasan berdirinya Klenteng Kwan Im di Desa Palamba adalah bagian dari abstraksi budaya yang sulit untuk dijelaskan.

"Sebagai contoh, ada peristiwa seseorang yang mendapatkan petunjuk dalam mimpik kalau bisa menemukan cincin di suata tempat, dan dia benar-benar menemukannya," ujar Teni didampingi istrinya, Heni Tarumingi, juru kunci Klenteng, Sabtu (3/2/2020) sore.

Tribun pernah mendengar cerita tentang seseorang beroleh arca Dewi Kwan Im lewat petunjuk gaib sebagai awal mula berdirinya Klenteng itu.

"Nah seperti itulah, begitulah abstraksi budaya," ujar dia tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Salah satu kisah yang populer adalah arca tersebut muncul saat ritual di Waruga Opo Toar dan Lumimuut.

Namun semua tetap merupakan misteri yang disebut Teni sebagai abstraksi budaya.

Dikatakan Teni, bangunan Klenteng dibangun sejak sekira puluhan tahun lalu oleh sejumlah donatur.

Bersamaan dengan itu, Majelis Buddhayana dari Sulut, Gorontalo serta Surabaya datang berkunjung.

"Kini akan dibangun bangunan Klenteng baru samping bangunan yang lama, arca Dewi Kwan Im untuk sementara ditaruh di suatu ruangan di bangunan Klenteng yang lama," kata dia.

Tribun berkesempatan menyaksikan arca Dewi Kwan Im tersebut.

Arca tersebut berwarna putih, terbuat dari batu giok.

Di bawah Arca itu, ada dua Arca milik Hok Tek Ceng Sin dan Sun Go Kong.

Hok Tek Ceng Sin dikenal sebagai Dewa Bumi sementara Sun Go Kong adalah Dewa Perang yang masyur dalam kisah perjalanan ke barat mencari kitab suci.

Sekeliling arca terdapat barang - barang sembahyang seperti yang sering ditemui di Klenteng.

Lagu penyembahan Dewi Kwan Im yang diputar membuat suasana sore itu terasa syahdu.

Sejumlah asesoris Dewi Kwan Im nampak di sekeliling ruangan tersebut.

(*)

Baca Berita TribunManado Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved