Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bemo Preman Manado

Terungkap Kata Polisi Terkait Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bemo Preman Manado

Terungkap keterangan pihak polisi terkait rekonstruksi kasus pembunuhan Indra Matheos alias Bemo.

Kolase Tribun Manado
Kasus pembunuhan Indra Matheos alias Bemo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap keterangan pihak polisi terkait rekonstruksi kasus pembunuhan Indra Matheos alias Bemo.

Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol May Diana Sitepu.

Ia menjelaskan bahwa rekonstruksi kasus pembunuhan Bemo belum digelar Polresta Manado.

Diketahui sebelumnya, kasus pembunuhan yang menewaskan Bemo Preman Manado, Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan 2, Manado, Sulut pada Minggu (17/12/2023) silam.

Baca juga: 15 Polisi di Manado Sulawesi Utara Kena Razia Knalpot Bising, Polda Sulut: Mari Kita Tertib

Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pelajar Tewas Tertabrak Truk, Saksi: Korban Sempat Terseret Beberapa Meter

Bemo tewas usai ditikam oleh pelaku Noval Nur atau Opal.

Salah satu kasus yang jadi buah bibir di Manado adalah pembunuhan Indra Matheos alias Bemo.

Bemo adalah salah seorang preman yang cukup disegani di Manado, Sulawesi Utara.

Ia tewas setelah terlibat duel dengan salah satu warga Kecamatan Singkil bernama Noval Nur.

Noval sendiri terluka cukup parah dalam peristiwa tersebut.

Pelaku pembunuhan Bemo saat ini sudah ditahan Polresta Manado.

Meski demikian, rekonstruksi kasus pembunuhan Bemo masih belum digelar Polresta Manado.

Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol May Diana Sitepu saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya merencanakan rekonstruksi akan digelar di Polresta Manado.

"Dalam waktu dekat ini kita gelar," kata dia.

Sitepu menegaskan pihaknya akan secepatnya melimpahkan kasus ini ke Kejari Manado.

"Kalau sudah rekonstruksi, kita akan langsung limpahkan ke Kejari Manado," ucap dia.

"Karena salah satu syarat untuk kasus ini dilimpahkan ke Kejari adalah rekonstruksi," ucapnya.

Terkait dengan pelaku penikaman terhadap Noval Nur, Sitepu mengatakan masih dikejar polisi.

"Kita sudah kerjasama dengan Polda Sulut juga.

Pelakunya masih dikejar," tegas dia.

Polisi Kantongi Nama

Belum lalu dari ingatan kasus pembunuhan yang menewaskan Indra Matheos alias Bemo Preman Manado, di Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan 2, Manado, pada Minggu (17/12/2023).

Bemo tewas setelah ditikam oleh Noval Nur alias Opal (40), yang masih punya hubungan saudara dengannya.

Opal dan Bemo terlibat perkelahian hingga akhirnya korban dan Opal saling maju untuk berduel.

Pada perkelahian tersebut, senjata tajam jenis klep api diarahkan Opal ke Bemo hingga menembus jantung.

Menariknya dalam fakta yang diungkap kepolisian, tersangka Opal ternyata ikut menjadi korban penganiayaan.

"Jadi pelaku ini juga mengalami penikaman dan berstatus sebagai korban.

Tapi kami masih terus melakukan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Kompol May Diana Sitepu.

Menurutnya pelakunya penganiayaan Opal sampai saat ini dalam pengejaran.

"Belum masih pengejaran, Mohon bantuan ya kalau dapat info," jelasnya

Meski demikian, Kasat Reskrim mengakui sudah mengantongi satu orang nama yang diduga sebagai pelaku penganiayaan kepada opal

"Sementara kita masih ada kantongi 1 nama lagi, masih kita dalami," jelasnya.

Kronologi Kejadian

Indra Matheos atau biasa dipanggil Bemo (37) seorang warga Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan 2, Manado menjadi korban pembunuhan pada Minggu 17 Desember 2023.

Korban ditikam oleh tersangka bernama Opal alias NR (40).

Bemo tewas setelah mendapat tikaman pada bagian dada kanan.

Hal ini sebagaimana yang dibeber oleh pihak kepolisian melalui Kapolsek Singkil Ipda Nicky Winerungan.

Ipda Nicky Winerungan menyebut, tikaman pelaku tembus hingga ke jantung korban.

Terang Ipda Nicky Winerungan, awalnya tersangka dan korban terlibat perkelahian yang hebat.

Korban kala itu maju untuk menghadapi tersangka bersama dengan kawanannya.

Di situ terjadi perkelahian, korban langsung ditikam ke arah dada sebelah kanan oleh tersangka dengan senjata tajam jenis klep api.

"Akibat dari tikaman tersebut korban mundur, tidak lama kemudian langsung terjatuh dan kakak korban yang pada saat itu bersama-sama berusaha melindungi korban," jelasnya.

Lanjutnya, usai menikam, tersangka langsung melarikan diri, sementara warga lainnya langsung menolong korban.

"Mereka meminta pertolongan kepada masyarakat yang ada di sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit medical center dan meminta pertolongan warga untuk menghubungi pihak kepolisian," jelasnya.

Dia pun mengimbau masyarakat jangan mempolitisir setiap kejadian yang ada.

"Mari masyarakat lebih pintar dan cerdas dalam bermedia sosial," jelasnya.

(TribunManado.co.id)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved