Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ricuh Iringan Jenazah

3 Fakta Rombongan Pengantar Jenazah Ricuh di Depan Markas Kodam XIII Merdeka Manado Sulut

Peristiwa ricuh rombongan pengantar jenazah di Manado tepatnya di depan Markas Kodam XIII Merdeka.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
HO/Kolase
Rombongan pengantar jenazah ricuh di depan markas Kodam XIII Merdeka, Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa ricuh rombongan pengantar jenazah di Manado, Sulawesi Utara, viral di media sosial

Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (5/1/2024). 

Dalam video yang beredar nampak seorang pengendara motor memainkan gas motornya. 

Pengendara tersebut kemudian dipukuli oleh sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian. 

Berikut tiga fakta Rombongan Pengantar Jenazah Ricuh di Depan Markas Kodam XIII Merdeka

1. Terjadi di depan Kodam Merdeka

Peristiwa ini terjadi di depan Markas TNI AD Komando Daerah (Kodam) XIII Merdeka, Jalan 14 Februari, Kelurahan Teling Atas. 

Dalam video yang beredar nampak di depan Markas Kodam XIII Merdeka dipenuhi para pengendara bermotor. 

Selanjutnya terjadilah keributan hingga aksi pemukulan. 

2. Diprotes warga setempat

Para pengantar jenazah tersebut terlebih dulu mendapatkan protes dari warga kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea.

Kericuhan kemudian terjadi antara warga dan coba ditenggarai oleh oknum anggota TNI.

Dari sumber yang diperoleh Tribunmanado.co.id mengatakan kejadian tersebut dipicu dari protes terhadap iring-iringan jenazah yang meresahkan.

"Kejadiannya bukan baru kali ini saja. Karena memang iringan jenazah selalu meresahkan baik berteriak ataupun knalpot bisingnya," kata dia.

Ia mengatakan tidak melihat langsung kejadian tersebut, namun pemicu utamanya adalah protes terhadap iring-iringan jenazah tersebut.

"Iya, sempat ada warga yang protes," kata dia. 

3. Seorang pengendara perpanas keadaan

Iringan jenazah yang melewati markas Kodam XIII Merdeka di Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara ricuh dengan warga setempat. Prajurit TNI pun turun untuk mendinginkan situasi, namun seorang pengendara yang diduga bagian dari pengiring jenazah malah memainkan suara knalpon motor.
Iringan jenazah yang melewati markas Kodam XIII Merdeka di Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara ricuh dengan warga setempat. Prajurit TNI pun turun untuk mendinginkan situasi, namun seorang pengendara yang diduga bagian dari pengiring jenazah malah memainkan suara knalpon motor. (HO/Facebook)

Pada saat keributan tengah berupaya dihentikan oleh personel militer di sekitar lokasi, ada salah satu pengendara yang diduga memperpanas situasi dengan memainkan gas motornya.

Pengendara tersebut pun mengalami penganiayaan. 

Kepala Penerangan Kodam (Kependam) XIII/Merdeka Kolonel Mujahidin saat dikonfirmasi mengatakan dari informasi yang masuk kejadian bermula antar warga.

"Kalau saya monitor itu kejadiannya antar warga. Jadi ada warga yang merasa terganggu kemudian bereaksi," ujarnya.

"Jadi iringan jenazah ini sempat berhenti dan warga tidak bisa lewat dan diprotes," ungkapnya.

Terkait dengan pemukulan warga oleh oknum yang berseragam TNI, ia mengatakan bahwa hal tersebut terjadi setelah kejadian utama.

"Kalau yang itu mungkin setelah kejadian utamanya," kata dia.

Perwira tiga melati tersebut mengatakan TNI sudah paham betul bagaimana menahan diri dan tidak terpancing emosi.

"Kami berupaya menahan emosi. Tapi hal-hal seperti ini kan tidak direncanakan," tegas dia. (tribunmanado.co.id/Nielton Durado)

AKP Sandi Putra: Masuk Gudang Logistik KPU Bitung Sulawesi Utara Wajib Pakai ID Card

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved