180 Ribu Orang Menderita ISPA di Jalur Gaza, Lainnya Terkena Penyakit Kulit

TRIBUNMANADO.CO.ID - Serangan Israel di Gaza masih terus berlanjut.

Serangan tersebut menyebabkan rakyat Palestina juga menderita berbagai macam penyakit.

Kabarnya, penyebaran penyakit semakin meningkat.

Hal itu salah satunya diakibatkan pengungsian yang terkonsentrasi.

Kini, pengungsian terkonsentrasi di bagian selatan Jalur Gaza.

Dalam sebuah laporan, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Sabtu (30/12/2023) mengatakan, sekitar 180.000 orang di Jalur Gaza telah didiagnosa menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan lebih dari 136.000 kasus diare tercatat di antara penduduk.

Sementara itu, OCHA mencatat juga temuan setidaknya 55.400 kasus kutu dan kudis, serta 5.330 kasus cacar air di antara pengungsi Gaza.

Sayangnya, di situasi sulit ini, mereka menyebut, jumlah fasilitas kesehatan di Gaza sudah berkurang drastis akibat serangan Israel.

OCHA mengatakan tinggal 13 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, sembilan di antaranya berada di wilayah selatan.

Baca juga: Link Live Streaming Nottingham Forest vs Manchester United di Liga Inggris, Akses Disini

Baca juga: 60 Kata-kata Ucapan Selamat Tahun Baru 2024 Mengandung Harapan dan Semangat Baru

"Empat rumah sakit yang berfungsi sebagian di utara telah menawarkan layanan bersalin, trauma, dan perawatan darurat," kata mereka, dikutip dari Al Jazeera.

OCHA menambahkan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut terus menghadapi kekurangan staf medis, ahli bedah, dan staf perawatan intensif akibat serbuan Israel.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penduduk Gaza Menderita, 180.000 Orang Alami ISPA, 136.000 Hadapi Diare".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.