Polres Talaud Sulut Sterilkan Lokasi yang Bakal Diresmikan Presiden Jokowi

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Kabupaten Kepulauan Talaud ikut terlibat dalam pengamanan kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Sulawesi Utara.

Dijadwalkan Presiden akan mengunjungi Desa Bowowbaru Utara, Kecamatan Melongguane Timur untuk peresmian pengoperasian stasiun bumi satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) dan Sinyal BTS 4G.

Kapolres Kepulauan Talaud AKBP. Muhammad. Chaidir ketika dikonfirmasi memastikan pihaknya telah siap melakukan pengamanan.

"Intinya Kami dengan Kodim 1312/Talaud siap melakukan pengamanan kedatangan Presiden," jelasnya kepada Tribun Manado Selasa (26/12/2023)

Lanjutnya, lokasi peresmian yang bakal dikunjungi Presiden telah disterilkan.

"Semua telah disterilkan dan aman, rencananya Presiden akan melakukan peresmian di Bandara, lalu di Pasar Mala Melongguane dan lokasi peresmian BTS," jelasnya

Polda Sulut Turunkan 1200 Personel

Sementara itu, Polda Sulawesi Utara siap mengamankan kedatangan Presiden Jokowi.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian menjelaskan ada 1200 personil yang diturunkan untuk mengamankan orang nomor 1 di Indonesia.

"1200 itu terbagi dalam 3 Polres yaitu Minahasa Utara, Manado dan Talaud, kemudian ada Brimob dan Samapta," jelasnya Selasa (26/12/2023)

Sementara itu pihak Kodam XIII/Merdeka menjelaskan jika pada (27/12/2023) akan menggelar apel gelar pasukan.

"Besok kita gelar apel di Pomdam Jam 08.00 WITA," jelas Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav Mujahidin

Diketahui Presiden Jokowi dijadwalkan akan melaksankan berbagai agenda di Kabupaten Kepulauan Talaud kemudian menuju Kabupaten Minahasa Utara, pada tanggal 28 Desember 2023.

Agenda tersebut diantaranya pengoperasian stasiun bumi satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) dan Sinyal BTS 4G di Desa Matungkas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara dan di Desa Bowowbaru Utara, Kecamatan Melongguane Timur, Kepulauan Talaud.

Dilansir dari Wikipedia SATRIA-1 adalah satelit multifungsi buatan Thales Alenia Space dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia yang ditempatkan di orbit Geostasioner 146°BT atau di atas Pulau Papua dan diluncurkan dari Kennedy Space Center yang terletak di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023 pukul 18.21 waktu Florida (EST).

Satelit ini merupakan proyek Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan PT Satelit Nusantara Tiga dengan biaya yang diperkirakan mencapai US$ 450 juta atau setara dengan Rp 6,7 triliun (kurs Rp 14.977).

Peluncuran SATRIA-1 menandai Indonesia sebagai negara pemilik satelit terbesar di Asia dan terbesar nomor 5 di dunia.

Satelit ini memiliki bobot 4,6 ton, dan diluncurkan ke angkasa menggunakan roket Falcon 9 setinggi 70 meter dan berbobot 580 ton milik SpaceX, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk.

Falcon 9 adalah roket yang dirancang agar dapat mendarat kembali ke bumi dan bisa digunakan kembali.

Pasca peluncuran, satelit ini melalui berbagai proses pengujian terlebih dahulu dan ditargetkan dapat dimanfaatkan pada tahun 2024. Satelit ini termasuk ke dalam jenis Very High Throughput Sattelite (VHTS) dengan kapasitas 150 Gbps, dan memiliki masa hidup sampai 15 tahun. (Ren)