Berita Nasional
Pernah Serang Manusia, Kini Harimau Disebut Pahlawan oleh Warga Tapaktuan Aceh dan Dijuluki Nenek
Terlepas dari kejadian harimau serang warganya, keberedaan harimau ini justru menjadi keuntungan juga bagi masyarakat.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Di kandang antiserangan harimau milik Dedi Suhendri saat dikunjungi Tribun Manado Jumat siang itu terdapat 5 kerbau, 10 sapi dan 20 kambing.
Ternak tersebut dipelihara Dedi serta warga lainnya yang tergabung dalam Kelompok Air Simawuang.
Dari pengakuan Dedi, diketahui kalau kandang anti serangan harimau ini dibuat pada 21 Agustus 2023.
Kala itu pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memberi bantuan kawat berduri sebagai suatu alat yang bisa digunakan untuk serangan harimau terhadap ternak warga.
“Interaksi harimau di sini terbilang sangat tinggi sekali, terakhir harimau ke sini delapan bulan lalu, waktu itu ada tiga sapi dan 15 ekor kambing yang diambil harimau,” kata Dedi.
Kadang ada satu ekor harimau turun (dari hutan) tapi terkadang terpantau ada empat ekor sekali turun.
Pernah Serang Manusia, Kini Harimau Disebut Pahlawan oleh Warga Tapaktuan Aceh dan Dijuluki Nenek
Selain di Desa Lhok Bengkuang Timur, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan, konflik harimau, manusia dan hewan ternak milik warga ini juga terjadi di belasan kecamatan yang ada di Aceh Selatan.
Salah satu desa yang pernah dan sering terjadi konflik dengan harimau adalah Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan.
Di desa ini bahkan telah dibuat Sekretariat Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar.
Sekretariat itu berada di rumah Masrita, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Rimeung Aulia.

Kepada belasan wartawan dari Aceh dan Sulawesi Utara, Sekretaris KSM Rimeung Aulia, Yan Feriyal, menceritakan sejarah dibuatnya KSM Rimeung Aulia.
Semuanya berawal ketika 2010, seorang warga Desa Panton Luas bernama Martunis ( 26 ), tewas diserang harimau.
Martunis ditemukan tewas dengan posisi telungkup oleh warga setempat, kondisinya mengenaskan.
Konflik harimau dan manusia di Desa Panton Luas ini kemudian semakin sering terjadi ketika ada sekelompok orang yang mulai menebang pohon dan membuka lahan baru di hutan yang tak jauh dari desa tersebut.
Hal ini selaras dengan siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan nomor : SP. 150/HUMAS/PP/HMS.3/03/2018, yang dikeluarkan pada 19 Maret 2018 yang menyebut kalau harimau sebenarnya tidak mengganggu manusia jika habitatnya tidak terganggu.
harimau
Pahlawan
nenek
Tapaktuan
Aceh
Dedi Suhendri
BKSDA
Desa Panton Luas
KSM Rimeung Aulia
Desa Lhok Bengkuang Timur
Selain Katakan Cukai Rokok Tinggi, Menkeu Purbaya Juga Sebut Satgas BLBI Banyak Janji Minim Hasil |
![]() |
---|
Prabowo Akan Evaluasi Besar-Besaran Polri |
![]() |
---|
Rencana Menkeu Pindahkan Uang Rp200 Triliun Dinilai Mirip Ide Eks Menteri Ekonomi Era Megawati |
![]() |
---|
Influencer Ferry Irwandi Sebut Sudah Damai dengan TNI: Saya Sudah Dihubungi Via Telepon |
![]() |
---|
Dicopot dari Menteri, Budi Arie Tetap Dukung Prabowo: Orang Kita yang Menangin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.