Daftar 3 Kota di Sulawesi Utara Dengan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Paling Banyak

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasus kekerasan perempuan dan anak meningkat di Sulawesi Utara.

Hal ini terungkap dari data yang dikeluarkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Sulut.

Tahun 2022, ada 885 kasus dengan 936 korban.

Baca juga: UPTD PPA Sulawesi Utara Tangani 296 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Sepanjang 2023

Sedangkan tahun ini, hingga Oktober 2023 ada 872 kasus dengan 926 korban.

Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak DP3AD Sulut, Jimmy Pinangkaan, peningkatan kasus dikarenakan sosialisasi website SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) semakin masif.

"Aplikasinya sudah lama, tapi dulu masih sedikit yang memakai. Sekarang karena sekarang semua wajib menggunakan SIMFONI PPA, sosialisasi makin masif, jadi semakin banyak yang melapor lewat website itu," jelas Jimmy, Rabu (13/12/2023).

Dari 872 kasus di tahun 2023, korban terbanyak adalah anak-anak dengan jumlah 633 kasus.

Enam di antaranya adalah anak laki-laki.

Di sisi lain, korban perempuan mencapai 287 orang dalam 278 kasus.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak paling banyak terjadi di Kota Manado dengan jumlah 166 dan 170 korban.

Bitung menduduki kota kedua dengan 114 kasus dan 126 korban, serta di posisi ketiga ada Kotamobagu dengan 101 kasus dan 102 korban.

Khusus perempuan, kasus paling banyak terjadi di lingkup rumah tangga dengan jumlah 194 kasus.

"Paling banyak kekerasan fisik dengan jumlah 101 kasus. Padahal seharusnya rumah tangga menjadi tempat teraman untuk kita," sambung Jimmy.(*)