Petani di Sulut
Tanda Awas, Petani Sulawesi Utara Didominasi Usia 40 Tahun ke Atas, Minat Anak Muda Minim
Hasil sensus, komposisi petani di Sulawesi Utara didominasi Generasi X yang berusia 43-58 tahun.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini jadi tanda awas. Jumlah petani di Sulawesi Utara terus berkurang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara merilis hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian (ST) 2023.
Hasil sensus, komposisi petani di Sulawesi Utara didominasi Generasi X yang berusia 43-58 tahun.
Dari total 257.186 petani di Sulut, 45,25 persen generasi X.
"Mereka ini kelahiran tahun 1965 hingga tahun 1980," kata Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra saat pemaparan hasil ST 2023 tahap I di kantornya, Senin (04/12/2023).
Selanjutnya, komposisi terbanyak kedua petani di Sulawesi Utara ialah baby boomers dengan usia 59-77 tahun.
"Persentasi petani generasi baby boomers 29,56 persen," jelas Asim lagi.
Sementara, petani berusia millenial dengan rentang usia 27-42 tahun di Sulawesi Utara sebesar 21,52 persen. Generasi milenial ialah mereka yang lahir tahun 1981 hingga 1996.
Apa yang menarik, menurut Asim Saputra, petani dari generasi Z yang lahir tahun 1997 hingga 2021.
Mereka yang berusia antara 11-26 tahun bekerja sebagai petani atau membantu usaha pertanian orangtua di daerah ini hanya tinggal 1,99 persen.
Lebih jauh Asim mengatakan, secara umum komposisi dan jumlah petani di Sulut menunjukkan penurunan dibandingkan ST 2013.
Apa yang perlu mendapat perhatian, dominannya petani berusia 40 tahun ke atas menandakan kurangnya minat generasi muda turun ke sawah, perkebunan dan peternakan.
"Terjadi pergeseran pelaku usaha pertanian. Sekarang tidak ditemukan lagi petani generasi Z," katanya lagi.
Di mana, masyarakat Sulut kurang dari usia 15 tahun enggan turun ke kebun, sawah atau beternak. (ndo)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.