Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Pahlawan

Pahlawan Nasional yang Wafat di Sulawesi Utara, Tuanku Imam Bonjol dan Kyai Modjo

Berikut ini 2 Pahlawan Nasional yang Wafat di Sulawesi Utara. Tuanku Imam Bonjol dan Kyai Modjo. Tokoh muslim terkenal.

Kolase/tribunmanado.co.id/masmoi.wordpress/IDprajuritpena
Kiai Modjo dan Tuanku Imam Bonjol. Pahlawan nasional yang wafat di Sulawesi Utara. 

Tuanku Imam Bonjol atau bernama Muhammad Shabab, Muhammad Syabab, Peto Syarif atau Malim Basa adalah seorang tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia.

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat pada 1772.

Orangtua dari Imam Bonjol adalah Bayanuddin dan Hamatun.

Tuanku Imam Bonjol wafat pada 6 November 1864 di Manado, Sulawesi Utara.

Ayahnya adalah seorang alim ulama dari Sungai Rimbang, Suliki.

Imam Bonjol belajar agama di Aceh pada tahun 1800-1802, dia mendapat gelar Malin Basa.

Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa gelar, antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.

Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.

Ia sendiri akhirnya lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol. (1)

Masa Awal Tuanku Imam Bonjol

la mendapat pendidikan agama dari ayahnya, Buyanuddin dan dari beberapa orang ulama lain, seperti Tuanku Koto Tuo dan Tuanku Nan Renceh dari daerah Agam.

Tuanku Imam Bonjol tumbuh dewasa pada waktu daerah Sumatra Barat dilanda oleh perang saudara antara golongan Padri dengan golongan adat.

Golongan paderi yang dipengaruhi oleh gerakan Wahabi di Tanah Arab, berusaha membersihkan ajaran agama dari penyelewengan dan mengembalikannya sesuai dengan ajaran Islam yang murni.

Tantangan datang dari golongan adat yang melihat gerakan baru itu sebagai bahaya terhadap kedudukan mereka.

Apabila gerakan Padri berhasil, maka golongan ulamalah yang akan berkuasa, padahal pada masa-masa sebelumnya golongan adatlah yang berkuasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved