Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Pemkab Sitaro Sulawesi Utara Siapkan Bantuan Air Bersih Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Pemerintah Kabupaten Sitaro telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan dan rawan air sejak 14-27 Oktober 2023 mendatang.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
HO
Salah satu armada mobil damkar yang disiagakan untuk mendistribusikan air bersih ke masyarakat. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekeringan melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara.

Kondisi ini terjadi menyusul musim kemarau berkepanjangan yang berlangsung sejak beberapa bulan terakhir ini.

Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Sitaro telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan dan rawan air sejak 14-27 Oktober 2023 mendatang.

Tindaklanjut dari status tersebut, pemerintah daerah lalu menyiapkan Posko Tanggap Daurat Kekeringan dan Rawan Air di Taman Pala kompleks kantor bupati di Kelurahan Ondong Siau Barat. 

Di posko ini, disiagakan petugas serta tiga unit mobil pengangkut air milik Badan Penganggulangan Bencana Daerah atau BPBD, Dinas Satpol-PP dan Damkar serta Dinas Pekerjaan Umum.

Ketiga armada itu disiagakan oleh pemerintah daerah untuk mendistribusikan air bersih ke masyarakat melalui permintaan dari aparat pemerintah kelurahan/kampung.

"Ya, posko ini (tanggap darurat kekeringan) sudah berdiri sejak tanggal 14 Oktober.

Rencananya sampai 27 Oktober atau kurang lebih dua minggu," kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sitaro, Sonny Belserang, Selasa (24/10/2023).

Untuk bisa mendapatkan pasokan air bersih dari pemerintah daerah secara gratis, masyarakat cukup mendatangi Lurah atau Kepala Desa (Kapitalau) untuk melaporkan kebutuhan air.

"Nantinya dari pemerintah kelurahan atau kampung bisa datang ke posko dan menyampaikan surat permohonan permintaan air," ujar Sonny.

Pasca menerima surat permohonan dari pemerintah daerah, petugas yang berjaga di Posko Tanggap Darurat langsung menindaklanjutinya dengan mendistribusikan air bersih sesuai permintaah yang masuk.

"Dalam pengantaran ke satu wilayah, petugas kami akan mendistribusikan ke setiap titik sesuai permintaan yang diajukan oleh pemerintah kelurahan atau kampung," beber Sonny.

Ia pun memastikan, setiap pendistribusian air bersih tersebut tidak dipungut biaya atau gratis.

"Karena semua operasional posko tanggap darurat kekeringan dan rawa air ini ditangani langsung oleh BPBD Sitaro," katanya lagi.

Atas kondisi kekeingan ini, masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan air guna keperluan sehari-hari, baik  itu untuk dikonsumsi maupun mandi atau mencuci.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved