Tingkat Kematian Bayi Sulawesi Utara Menurun Tapi Total Fertility Rate Diprediksi Turun

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tingkat fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) Sulawesi Utara diprediksi turun dalam 15 tahun, selang tahun 2020 ke tahun 2035.

TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama usia subur atau masa reroduksinya.

Berdasar Sensus Penduduk tahun 2020, TFR Sulawesi Utara 2,10 pada tahun 2020.

Dijelaskan dalam Analisis Tematik Kependudukan Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan BPS Sulawesi Utara September 2023, kondisi ini diramalkan menurun hingga tahun 2035 mencapai 1,99.

Sementara itu, tingkat kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) pada tahun 2020 sebesar 17,98 dan terus menurun hingga tahun 2023 sebesar 11,63. 

Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, peningkatan sarana d an prasarana kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup perempuan membuat anak yang baru lahir semakin mampu bertahan hidup.

"Melihat IMR dan TFR, peningkatan kepadatan penduduk tidak dibarengi dengan kelahiran dan kematian," ujar Asim, Selasa (17/10/2023).

BPS menganalisis, besar kemungkinan meningkatnya kepadatan penduduk di Sulawesi Utara dikarenakan perpindahan penduduk atau migrasi masuk.

Bertambahnya jumlah penduduk dan adanya migrasi menyebabkan Sulawesi Utara menjadi semakin padat.

Pada satu sisi, penduduk pendatang dapat menjadi tambahan sumber daya manusia dalam pembangunan Sulawesi Utara.

Namun, pada saat yang bersamaan, juga berdampak pada peningkatan beban kependudukan dan beban lingkungan. (ndo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.