Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Pengamat Politik Sulut: Jokowi Masih PDIP soal Anaknya Disanding dengan Partai Lain Itu Hal Berbeda 

Isu yang berkembang jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, lantas bagaimana PDIP maju tanpa faktor Jokowi apakah akan berefek?

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Josef Kairupan
Pengamat Politik Sulawesi Utara Josef Kairupan. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wacana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 terus menguat.

Isu yang berkembang jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, lantas bagaimana PDIP maju tanpa faktor Jokowi apakah akan berefek? 

Pengamat Politik Sulawesi Utara Josef Kairupan ikut menanggapi soal itu. 

Josef Kairupan mengatakan harus diakui Jokowi jadi patron bagi PDIP, elektabilitas PDIP terdongkrak salah satunya karena figur Jokowi

Banyak hal yang dilakukan PDIP dengan mengambil jargon Jokowi telah memberikan efek positif. 

"Sampai saat ini Jokowi masih tetap PDIP, persoalan anaknya jika nanti akan di sandingkan dengan partai lain, itu merupakan hal yang berbeda. 

Karena figur Jokowi melekat pada anaknya, akan berbeda jika disamakan dengan figur anak Jokowi.

Kecuali jika Jokowi secara terang-terang mendukung dan memihak pada Paslon Capres yang notabene anaknya tentu akan merubah konstalasi," ujar Josef, Selasa (17/10/2023). 

Walaupun menurut Josef, tak bisa dipungkiri tidak akan ada orang tua yg membiarkan anaknya berjuang sendiri, hampir dapat dipastikan Jokowi pasti akan memberikan dukungannya kepada anaknya sendiri.

"Antara garis Partai dengan garis darah tentunya akan lebih cenderung memilih garis darah," ucapnya. 

Sebut Josef, PDIP harus memiliki strategi khusus untuk mengantisipasi hal ini, kalau hanya Ganjar yang ditokohkan belum memberikan efek signifikan untuk mempengaruhi pemilih agar dapat memilih PDIP di pemilu mendatang. 

Sejarah yang tak terbantahkan bahwa PDIP bisa unggul karena efek Jokowi, sejak awal reformasi sekalipun PDIP tidak lebih unggul dari Golkar, bahkan ketika pasca reformasi justru partai demokratlah yang terbilang Parpol baru dapat memenangi kontestasi Pilpres. 

Apalagi di pemilu 2024 ini, dimana Jokowi tidak bisa lagi diusung karena sudah dua periode, maka tidak ada figur yang dapat di jargonkan oleh PDIP.

"Sehingga PDIP harus benar-bejar berjuang untuk mempertahankan eksistensinya di percaturan politik Nasional, karena mempertahankan kemenangan akan lebih sulit dari meraih kemenangan itu sendiri," pungkasnya. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved