Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Ester 4:1-17, Semangat Untuk Berkorban

Keberanian iman Ester untuk membela bangsa Yahudi di negeri asing itu, telah membakar semangat patriotisme banyak orang.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels.com
Renungan Harian Kristen Ester 4:1-17, Semangat Untuk Berkorban 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak renungan harian Kristen yang kini tersebar, dan bisa digunakan untuk menjabarkan isi Alkitab.

Satu di antaranya yang berjudul semangat untuk berkorban.

Ayat Alkitab di ambil dalam Ester 4:1-17.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Lukas 10:30-33, Samaria di Hati Yesus

Disadur dari buku renungan Moment of Inspioration LPMI.

Firman Tuhan : “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang.

Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (Esther 4:16)

Pada suatu hari, ketika masih kecil, saya pernah mendengar seorang politisi berkata: “Jika anda mau tembak saya, silahkan tembak! Saya rela mati untuk negara.”

Baca juga: Renungan Harian Kristen Nehemia 4:1-23, Semangat Untuk Berjuang

Cinta pada bangsanya yang begitu dalam, membuatnya begitu berani mengorbankan yang termahal, yaitu nyawa sekalipun.

Mengenai Ester yang dikenal dengan kata-katanya,

“Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati!” (If I perished, I perished) itu, tentu saja menyentak kalangan istana bahkan raja Ahasyweros sendiri.

Keberanian iman Ester untuk membela bangsa Yahudi di negeri asing itu, telah membakar semangat patriotisme banyak orang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Lukas 10:31-32, Beragama, Namun Nihil Perbuatan Baik  

Kualitas iman Ester yang percaya akan pemeliharaan Allah, membuatnya yakin bahwa apa yang ia rindukan akan didengar oleh Tuhan, bila itu adalah kehendak-Nya.

Kalau dipikir, dia adalah seorang ratu, tetapi siap melakukan yang paling berat sekalipun.

Sebab biasanya, orang yang berada di tahta kekuasaan, jarang untuk memikirkan kesejahteraan orang lain, karena baginya jabatan adalah tujuan.

Tetapi Ester sadar bahwa posisinya di kerajaan itu adalah rencana Tuhan, sehingga ia harus punya visi bagi keselamatan bangsanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved