Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Lukas 10:30-33, Samaria di Hati Yesus

Renungan harian kristen malam hari Kamis 5 Oktober 2023.Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 10: 30-33.

Editor: Chintya Rantung
Istimewa
Renungan Harian Kristen, Samaria di Hati Yesus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian kristen malam hari Kamis 5 Oktober 2023.

Renungan ini dilansir Tribunmanado.co.id dari dodokugmim.com:

Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 10: 30-33.

(30) Jawab Yesus: ”Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 

(31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 

(32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 

 (33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 

Samaria di Hati Yesus

Yesus mengajarkan kita bahwa hukum kasih merupakan hukum yang terutama. Hukum kasih mengatasi batas ras atau golongan.

Seorang Yahudi terluka karena dirampok. Sesama orang Yahudi yang lewat, enggan untuk menolongnya. Padahal merekalah pemuka agama yang patut memberi contoh.

Entah apa yang ada dipikiran mereka. Mungkin karena terhalau tradisi, bahwa najis memegang orang yang disangka sudah mati menurut hukum Yahudi. Namun, seorang Samaria yang tidak dianggap teman telah bersedia hati menolongnya.

Tentu, kisah ini membuka pikiran kita. Sudahkah menjadi “orang Samaria yang baik hati’ bagi orang yang membutuhkan pertolongan?”

Saudara yang dibrkati Tuhan, bagi Agustinus orang Samaria ini menggambarkan Kristus sendiri. Sedangkan orang yang jatuh ke tangan penyamun itu adalah Adam, yang menggambarkan keseluruhan umat manusia yang jatuh dalam dosa oleh jebakan si Jahat.

Terdorong oleh belas kasihan, Kristus turun ke dunia untuk menyembuhkan luka-luka manusia, dan menjadikan luka-luka tersebut sebagai luka-luka-Nya sendiri (lih. Yes 53:4; Mat 8:17, 1 Pet 2:24, 1 Yoh 3:5).

Kristus merawat luka-luka itu dan mengolesinya dengan minyak dan anggur, yang menggambarkan sakramen; sedangkan tempat penginapan itu menggambarkan Gereja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved