Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pelestarian Anoa

Upaya Pelestarian Anoa Sebagai Hewan Endemik Sulawesi, Afifah Hasna: Saat Ini Ada 11 Ekor

Kedatangan para jurnalis yang dipimpin oleh Koordinator SIEJ Simpul Sulut Finda Muhtar ini, diterima oleh drh Afifah Hasna.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
HO
Tim ABC Manado saat menunjukan keberadaan Anoa di BPSILHK.. 

Sejumlah anoa yang sedang berada dalam beberapa kandang terpisah memberikan reaksi saat didekati.

“Ada beberapa ekor anoa yang agresif, seperti Rambo. Memang setelah bayi anoa itu sudah berusia 9 bulan, sudah mulai menjauh dari induknya meski berada dalam satu kandang,” ujarnya.

Dia mengatakan, ABC Manado merupakan tempat perkembangbiakan anoa sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitat aslinya.

“Diharapkan dengan adanya ABC Manado ini bisa menambah jumlah populasi anoa yang kini semakin berkurang,” ujarnya.

Untuk kesehatan anoa di ABC Manado, dia mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah karena selalu dilakukan pemantauan. 

Secara umum memang penyakit yang menyerang anoa adalah penyakit mulut dan kuku.

“Namun di ABC Manado masih terbebas dari penyakit tersebut,” ujarnya.

Diketahui, anoa (Bubalus sp.) adalah satwa endemik Sulawesi yang dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Anoa termasuk kedalam 25 satwa prioritas yang dilindungi dan ditingkatkan populasinya. 

Berdasarkan data IUCN Red List diperkirakan populasi anoa di seluruh wilayah Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu.

"Untuk jumlah anoa yang berada di dalam penangkaran di seluruh Indonesia sebanyak 38 ekor,” ujarnya.

Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List of Threatened Animal dan masuk ke dalam Appendix I CITES.

Koordinator SIEJ Simpul Sulut Finda Muhtar mengatakan, SIEJ merupakan wadah para jurnalis yang konsern untuk isu pelestarian lingkungan, termasuk perlindungan terhadap satwa langka.

“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari diskusi bulanan yang digelar oleh SIEJ Simpul Sulut untuk memberikan pemahaman bagi para jurnalis akan pentingnya pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Dia mengatakan, dengan pemahaman yang komprehensif akan isu lingkungan dan konservasi maka diharapkan para jurnalis mampu untuk membuat karya jurnalistik yang bisa mengedukasi masyarakat agar bisa ikut melestarikan lingkungan.

“Termasuk melindungi satwa langka seperti anoa yang kerap diburu oleh manusia,” ujarnya. (Nie)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved