Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Pemanggilan Cak Imin Oleh KPK Tuai Pro dan Kontra, Ini Komentar Nasdem hingga Mahfud MD

Pemanggilan Cak Imin terkait dugaan kasus korupsi di Kemenakertrans pada tahun 2012. KPK diminta berhenti berpolitik.

Editor: Isvara Savitri
HO
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali akan dipanggil oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus korupsi di Kemnaker. 

"Penjadwalan ulang untuk hadir pada Kamis besok tentu merupakan waktu yang lebih efektif, agar kedua pihak, baik tim penyidik maupun saksi dapat mengagendakan proses pemeriksaan tersebut," tutur Ali.

"Di mana dalam pemeriksaan nanti, penyidik tentunya akan menggali informasi dan pengetahuan saksi terhadap duduk perkara dugaan TPK dimaksud. Sehingga akan membuat terang konstruksi perkaranya," lanjutnya.

Penuhi panggilan

Ketua DPP PKB Lukmanul Hakim memastikan bahwa Cak Imin akan memenuhi pemanggilan KPK, Kamis besok.

Menurutnya, pemanggilan ini akan dimanfaatkan Cak Imin untuk memberikan penjelasan sejelas-jelasnya sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem perlindungan TKI.

Baca juga: Peserta Konas XVI FK - PKB PGI Pakai Baju Adat, Gelorakan Spirit Oikumene dan Bhineka Tunggal Ika

Baca juga: Jadwal Timnas U23 Indonesia di Asian Games 2023, Link Live Streaming Gratis Disini

"Iya betul. Rencananya insya Allah beliau akan hadir besok untuk memberikan keterangan sejela-jelasnya," ujar Lukmanul saat dimintai konfirmasi, Rabu.

Lukmanul menjelaskan, Cak Imin merupakan warga negara yang baik dan sekaligus bakal calon wakil presiden. Lewat pemanggilan itu, Cak Imin ingin memastikan bahwa hukum berlaku sama kepada siapapun.

"Sebagai warga negara yang baik, juga tentu sebagai cawapres, Gus Imin akan memberikan keteladanan, bahwa di depan hukum kita semua adalah sama, beliau menjunjung tinggi asas equality before the law," imbuhnya.

Dibela Nasdem dan Masyumi

Pemanggilan Cak Imin oleh KPK dibela oleh Partai Masyumi dan Partai Nasdem yang kini satu koalisi dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pemanggilan Cak Imin tersebut dinilai politis.

Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani meminta pimpinan hingga KPK berhenti bermain politik.

"Kami berharap pimpinan KPK saat ini, orang-orang komisioner sampai deputi ke bawah setop bermain politik. Jadilah KPK sebagai instrumen penegak hukum," kata Yani di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Selasa.

Menurut Yani, pemanggilan Cak Imin oleh KPK politis. Oleh karena itu, pihaknya mendorong supaya KPK berhenti masuk ke wilayah politik.

"Saya kasihan nanti, saya kasian dengan KPK. Kalau dia terus memaksaka, kalau terjadi apa-apa supaya jangan salahkan saya dan masyarakat," kata Yani.

Sementara, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie heran Cak Imin tiba-tiba dipanggil KPK tak lama setelah mendeklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.

Deklarasi Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan ingin menang di Pilpres 2024.
Deklarasi Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan ingin menang di Pilpres 2024. (Dok. NasDem TV)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved