Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Karangetang Sitaro

BREAKING NEWS: Guguran Lava Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara Mulai Menurun

Tak hanya aktivitas kegempaan, jarak luncur guguran lava ke Kali Kahetang di Tarorane dan Kali Keting di Tatahadeng mengalami pertambahan.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
Wikimedia Commons via Tribunewswiki
Ilustrasi Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara (Sulut). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, telah menunjukan tanda-tanda penurunan tingkat aktivitasnya.

Padahal pada pekan palu, gunung dengan ketinggian 1784 mdpl itu sempat meningkat signifikan.

Tak hanya aktivitas kegempaan, jarak luncur guguran lava ke Kali Kahetang di Tarorane dan Kali Keting di Tatahadeng mengalami pertambahan.

Seiring berjalannya waktu, aktivitas Gunung Karangetang mulai menunjukan tanda-tanda penurunan.

Dimana jarak luncur guguran lava ke Kali Kahetang Kelurahan Tarorane yang sebelumnya mencapai 1875 meter dari kawah utama itu kini telah berkurang menjadi 1000-1750 meter.

Begitu pula guguran lava yang mengarah ke Kali Keting Kelurahan Tatahadeng yang sebelumnya mencapai 2100 meter dari puncak kawah utama berkurang menjadi 1000-1750 meter.

"Melihat secara visual maupun jumlah gempa guguran makin hari makin menurun. Mudah-mudahan aktivitas gunung semakin normal," kata Ketua Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Karangetang, Senin (14/8/2023).

Meski cenderung menurun, namun masyarakat di sekitar bantaran sungai yang masuk arah luncuran guguran lava Karangetang diminta tetap waspada.

"Visual pagi ini teramati masih ada luncuran lava dari puncak kawah ditandai dengan asap putih yg memanjang di lereng tubuh gunung," lanjutnya.

Selain Kali Kahetang dan Kali Keting, guguran lava Karangetang juga kerap mengarah ke Kali Batuawang Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur.

Tak hanya itu, sesekali luncuran lava juga mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Kali Beha Barat dengan jarak antara 700-1000 meter dari puncak kawah.

Dari laporan pengamatan periode 06.00-12.00 Wita tanggal 14 Agustus 2023 terlihat adanya aktivitas gempa, berupa guguran sebanyak 15 kali, hembusan satu kali dan hybrid atau fase banyak satu kali.

Sementara itu, masyarakat atau pengunjung diminta agar tidak mendekati atau melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua.

Selanjutnya perlu diwaspasai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama kesektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (HER)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Seorang Polisi dan 2 Anak Digigit Anjing yang Diduga Rabies di NTB

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved