Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Kabel Listrik Semrawut di Manado Sulawesi Utara, Pengamat Tata Kota Sebut Keindahan Terganggu

Kabel listrik semrawut merupakan salah satu masalah di Kota Manado saat ini. Penyedia jasa seharusnya bertanggung jawab juga dalam pemeliharaan.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
Tribun Manado
Dosen Teknik Arsitektur Universitas Sam ratulangi (UNSRAT) Manado Pingkan Peggy Egam saat Podcast bersama Jurnalis TribunManado.co.id David Kusuma 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabel listrik masih tampak semrawut di beberapa titik di Kora Manado, Sulawesi Utara.

Pengamat Tata Kota di Sulut, Dr Eng Ir Pingkan Peggy Egam MT IPM, pun memberi tanggapan, Sabtu (12/8/2023). 

Pingkan menjelaskan kualitas estetika pada dasarnya merupakan salah satu kebutuhan seluruh masyarakat yang mendiami maupun mengunjungi suatu kota.

Perkembangan kebutuhan masyarakat juga diakibatkan oleh tuntuhan kebutuhan hidup yang beradaptasi pada kebutuhan global, sehingga terjadi perubahan perilaku dan gaya hidup yang dialami oleh sebagian besar masyarakat kalangan perkotaan. 

Perkembangan ini juga dialami oleh berbagai kota di belahan dunia. 

Berbagai kebutuhan dan permasalahan sosial-ekonomi tidak bisa dihindari, termasuk masalah-masalah perkotaan (the urban problems). 

"Hal ini dialami oleh kota-kota besar dengan jumlah penduduk antara 1,5 juta-3 juta jiwa, serta kota-kota skala metropolitan dengan jumlah penduduk antara 5 juta-8 juta jiwa," ujar Pingkan. 

Kata Pingkan, walaupun belum masuk dalam dalam kategori kota metropolitan, fakta 
di lapangan menunjukkan bahwa problem perkotaan juga dialami oleh Manado yang memiliki umlah penduduk sebanyak 456.606 jiwa atau 17 persen dari jumlah penduduk Sulawesi Utara sebanyak 2.659.543 jiwa sesuai sumber Statistik Sulut, 2022. 

Dari sudut pandang penataan perkotaan, persoalan-persoalan penting yang dihadapi oleh kota-kota besar di negara berkembang di antaranya adalah peningkatan potensi ekonomi kota, penataan dan penyerasian aktivitas kawasan kota, dan pembentukan lingkungan fisik kota yang aman, nyaman, serta memiliki nilai estetika yang dapat dinimkati oleh semua orang. 

Secara akademis, kajian penataan kota akan melihat kemampuan kota secara arsitektural akan menampakkan diri dalam bentuk fisik, sehingga dapat dilihat dan dinikmati secara visual dengan memiliki kriteria estetika dan fungsional. 

Kualiatas keindahan suatu kota tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya gedung-gedung dalam satu jejeran garis yang rapih, simetri dan kompak, tetapi juga ditentukan oleh kekompakan (unity) antara bangunan, ruang terbuka, pedestrian, infrastruktur termasuk utilitas infrastrukturnya, dan lain-lain. 

Tidak jarang kualitas keindahan kawasan perkotaan terganggu dan menurun akibat semrawut dan beragamnya kabel yang tergantung di jalanan termasuk tiang-tiang. 

Fakta ini sesungguhnya menjadi sampah visual bagi suatu kota.

Sampah visual merupakan atraksi pemandangan yang menghasi kota-kota termasuk di Kota Manado. 

Baca juga: Live Streaming Al Nassr vs Al Hilal Malam Ini Pukul 22.00 WIB, Ronaldo Main, Link Nonton Gratis

Baca juga: Link Live Streaming Arsenal vs Nottingham Forest di Laga Liga Inggris, Nonton Gratis, Akses Disini

Tidak hanya di kawasan kota dan pusat kota, tetapi pemandangan ini juga ditemukan di kawasan permukiman dan perumahan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved