Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aktivitas Gunung Karangetang

Fakta-fakta Gunung Karangetang Sulut, Gunung Api Paling Aktif hingga Pernah Erupsi Timbulkan Korban

Fakta-fakta Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).

Wikimedia Commons via Tribunewswiki
Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara (Sulut). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta-fakta Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).

Gunung Karangetang merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia.

Tercatat, Gunung Karangetang telah meletus sebanyak lebih dari 40 kali sejak tahun 1675.

Selain itu, banyak sekali letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah.

Sementara pagi ini, ada aktivitas peningkatan jarak luncur guguran lava di Gunung Karangetang.

Baca juga: Link Live Streaming PSM Makassar vs Persik Kediri, Nonton Siaran Langsung Liga 1 Sore Ini

Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Kamis 3 Agustus 2023, Baru Saja Guncang di Laut, Info BMKG Magnitudonya

Simka penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara masih sangat tinggi.

Bahkan pagi ini, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang menyatakan adanya peningkatan jarak luncur guguran lava yang mengarah ke Kali Kahetang Kelurahan Tarorane dan Kali Keting Kelurahan Tatahadeng Siau Timur.

Jarak luncur ke Kali Kahetang yang sebelumnya 1750 meter kini bertambah 100 meter menjadi 1850 meter dari puncak kawah utama Karangetang.

Begitu pula yang mengarah ke Kali Keting Tatahadeng yang sebelumnya berada di angka 2000 meter kini bertambah menjadi 2100 meter.

"Ya, terjadi peningkatan jarak luncur ke Kali Kahetang dan Kali Keting," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang, Kamis (3/8/2023).

Dengan begitu, beberapa wilayah yang ada di Kelurahan Tarorane dan Kelurahan Tatahadeng diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan jarak luncur guguran lava ini.

"Perlu diwaspadai adanya potensi awan panas dan guguran lava pijar," sambung Yudia.

Selain itu, aktivitas kegempaan juga dilaporkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan selang pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita pagi ini.

Dimana sebelumnya jumlah kegempaan tidak lebih dari 100 kali namun kali ini mencapai 114 kali dengan amplitudo 10-30 mm dan berdurasi 50-110 detik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved