Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ASF Masuk Sulut

Pengamat asal Sulawesi Utara: Pemerintah Seharusnya Membantu Peternak Babi yang Terdampak Virus ASF

Persoalan mewabahnya virus demam babi ASF di Sulawesi Utara memukul dengan telak baik konsumen maupun produsen atau peternak.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Meike Imbar
Pengamat Sosial Sulawesi Utara Dr Meike Imbar 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Peternak Babi di Sulawesi Utara menjerit.

Virus African Swine Fever (ASF) jadi penyebabnya.

Pasalnya hewan babi di Sulut banyak mati secara mendadak.

Peternak pun terpaksa membanting harga daging babi meski mengalami kerugian.

Terkait hal tersebut, pengamat sosial Dr. Meike Imbar, memberi tanggapannya.

Menurutnya sebagai satu daerah dengan jumlah konsumen pemakan daging babi terbesar di Indonesia, persoalan mewabahnya virus demam babi ASF di Sulawesi Utara memukul dengan telak baik konsumen maupun produsen atau peternak.

Kata Meike, persoalan wabah ini juga diakui oleh Gubernur sebagai kelalaian karena tidak menjaga bersama-sama.

"Ini suatu pengakuan yang jujur sekaligus juga menunjukkan bahwa pemerintah daerah seperti kebobolan dalam menangani kasus wabah pada hewan," jelasnya

Dia melihat banyak faktor yang dapat dikatakan berkontribusi terhadap mewabahnya ASF, antara lain kesigapan pemerintah dan aparat kepolisian mengawal dengan ketat arus keluar masuk ternak babi.

Namun wabah sudah terjadi, dan harga daging babi terjun bebas.
Banyak peternak harus menutup usahanya.

"Belum terlambat untuk pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam menghadapi persoalan ini dengan melibatkan perguruan tinggi yang ada Unsrat dan Unima untuk membantu peternak babi bangkit kembali," jelasnya.

Menurutnya pemerintah bisa membantu, menstimulus para peternak untuk bangkit kembali.

"Pastikan juga pendataan yang valid mengenai keberadaan peternakan babi. Dengan data yang akurat, maka tindakan tepat dapat diberikan," jelasnya.

Bagaimana bentuk bantuan tentu perlu kajian dan pembahasan yang matang sesuai data yang akurat.

"Menjadi tugas Dinas Peternakan untuk mengawasi, membantu peternak babi dalam penyediaan vaksin, pemberian vitamin untuk ternak babi yang masih sehat," jelasnya. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved