Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian untuk Ibadah Wanita Kaum Ibu Kristen

Renungan harian untuk pelayanan Wanita Kaum Ibu, dengan pembacaan alkitab Ulangan 28:1-14

Penulis: Chintya Rantung | Editor: Chintya Rantung
IST
Ibadah Persekutuan Wanita Kaum Ibu Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian untuk pelayanan Wanita Kaum Ibu.

Bacaan Alkitab Ulangan 28:1-14

Berkat Dalam KKBI adalah karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia.

Ibu-ibu ketika mendengar kata Berkat, apa yang ibu2 pikirkan? pasti dalam pikiran kita akan menrima pemberian yang baik atau akan kita terima.

Dalam Bacaan Ulangan 28:1-14.

Berkat disini ditujukan Tuhan untuk bangsa Israel.

Bangsa Israel dipilih oleh Allah bukan karena umat-Nya banyak tetapi karena Allah sangat mengasihi bangsa-Nya, umat-Nya dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyang Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub untuk menjadi umat yang hidup taat dan setia kepada-Nya dan melakukan segala perintah-Nya.

Tuhan  pun berjanji akan mengangkat mereka menjadi bangsa yang luar biasa ditengah-tengah bangsa lain di bumi.

Bahkan Tuhan bukan hanya menjanjikan kelimpahan materi, melainkan juga keturunan dan keamanan.

Namun untuk menerima dan menikmati berkat-Nya ada syaratnya yaitu hidup taat dan setia melakukan kehendak-Nya.

Frasa “jika engkau” atau “apabila engkau” di dalam Ulangan 28:1, 2, 9, 13, 14 ini jelas menunjukkan sifat bersyarat.

Seandainya bangsa Israel mendengarkan suara Tuhan sebagaimana seharusnya, kemudian melakukan dengan setia segala perintah-Nya, maka Ia akan memberikan berkat-berkat-Nya:

Berkat berupa tempat yang lebih utama bagi Israel melebihi semua bangsa lain

(ay. 1); rangkaian berkat di tempat kerja, keturunan, hasil pekerjaan atau usaha dan rumah tangga, bahkan saat pergi atau pulang

(ay. 2-6); berkat berupa perlindungan dan kemenangan atas musuh

(ay. 7); berkat berupa kesejahteraan dan kelimpahan hidup di tanah perjanjian

(ay. 8, 11-12); berkat berupa ditetapkan sebagai umat yang kudus

(ay. 9). Tuhan berjanji akan membuka perbendaharaan-Nya yang melimpah

(ay. 12). Namun semua berkat-Nya ini memiliki syarat, yaitu mereka tetap setia mendengarkan perintah-Nya, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, tidak mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya

(ay. 14). Maka berkat itu akan menjadi bagian hidup umat-Nya asalkan mereka  sungguh-sungguh mau mendengarkan perintah-Nya dengan taat dan setia.

Dalam ayat-ayat ini berisi syarat Tuhan untuk bangsa Israel dimana Tuhan meminta mereka untuk mendengarkan dan melakukan perintah Tuhan dengan sungguh-sungguh dan hal itu berulang-ulang diingatkan oleh Tuhan ketika akan memasuki tanah Perjanjian.

Dengan umat Israel mendengarkan dan menaati kehendak-Nya merupakan respons iman umat kepada Tuhan Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah perbudakan dan akan memasuki tanah Perjanjian.

Ibu-ibu yang Dikasihi Tuhan, berbicara soal janji berkat, tidak bisa dipungkiri bahwa ada begitu banyak orang yang menginginkan berkat.

Tetapi tidak semua mau taat. Mungkin kita bertanya, mengapa berkat harus dikaitkan dengan ketaatan?

Sebab berkat yang sesungguhnya adalah dari ketaatan pada perintah Tuhan.

Inilah yang menjadi penekanan dalam Ulangan 28:1-14.

Ia memberikan berkat jasmani dan materi; Ia menjanjikan berkat damai sejahtera, keamanan, serta kesejahteraan.

Ia memenuhi apa yang menjadi kebutuhan umat-Nya dan memberikan yang terbaik.

Tapi disini Tuhan mau kita sebagai ibu-ibu Tuhan harus mampu mendengarkan suara Tuhan (ay. 2) dan yang berpegang pada perintah Tuhan serta hidup menurut jalan-Nya (ay. 9).

Disini dalam ayat 2, memberikan penekanan kalau Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.

Ibu-ibu kalau disuruh pilih berkat atau kutuk, maka yang jelas kita memilih berkat.

Tapi realita hidup yang terjadi, kita menginginkan hidup diberkati tetapi kita tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, kita cuma suka cari Tuhan saat kita butuh sesuatu dan ketika kita mendapatkannya kita mulai lupa Tuhan.

Di zaman sekarang, membaca dan mendengar firman TUHAN itu sangatlah mudah bagi kita. Apalagi di era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang.

Ada Alkitab versi online yang bisa kita install di gadget kita sehingga dimana pun berada, kita bisa membaca firman Tuhan.

Permasalahannya adalah apakah kita sudah menaati firman-Nya? 

Maka marilah kita menjadi umat-Nya, jemaat-Nya, hamba-hamba-Nya yang bukan cuma mendengar Firman tetapi mau melakukan Firman-Nya dalam kehidupan kita setiap hari, sebab jika demikian maka akan mendatangkan berkat Sorgawi. 

Jika sudah melakukannya niscaya Tuhan karuniakan berkat-berkat-Nya atas kita. Amin.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Beri Sinyal Tentang Penerusnya di Pilkada 2024

Baca juga: Pameran Honda AT Family Day di Manado Sulawesi Utara Banjir Promo Menarik, Ada Cashback Rp 700 Ribu

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved