Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AHY

Luhut Sebut AHY Kampungan, Jensen Sitindoan Anggap Pemerintahan Jokowi Terbelakang

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut AHY kampungan, Wasekjen DPP Demokrat Jensen Sitindoan anggap pemerintahan Jokowi terbelakang.

Editor: Frandi Piring
Kompas.com/Tatang Guritno/Deti Mega Purnamasari
Luhut Sebut AHY Kampungan. Wasakjen Demokrat Jensen Sitindoan Anggap Pemerintahan Jokowi Terbelakang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Luhut Binsar Pandjaitan dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Partai Demokrat memanas.

Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menyebut AHY kampungan, mendapat balasan dari pihak Demokrat.

Wasekjen DPP Demokrat, Jansen Sitindaon melontarkan kritik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dan pemerintahan Jokowi.

Jensen Sitindoan merasa kecewa dengan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, AHY kampungan.

Ia pun melayangkan protes keras atas pernyataan Luhut lewat status twitternya @jansen_jsp pada Jumat (22/7/2023) malam.

Dalam postingannya, Jansen menyampaikan delapan poin terkait pernyatan Luhut yang menyebut AHY kampungan.

Jensen menjelaskan, bukan AHY yang kampungan, melainkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Ia bahkan membandingkan prestasi ketika era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi.

Ketika Partai Demokrat berkuasa, SBY katanya mampu membawa Indonesia masuk dalam G20.

Pencapaian itu kemudian menghantarkan Indonesia dipilih menjadi Presidensi G20, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

"Kalau kami, 10 tahun pemerintahan kami berhasil membawa Indonesia ini masuk ke G-20, yg kalian bangga-banggakan kemarin," tulis Jansen.

Selain itu, Jansen pun membandingkan soal pertumbuhan ekonomi era SBY dan Jokowi saat ini.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi era SBY jauh melesat dibandingkan Indonesia era Jokowi.

"Pertumbuhan ekonomi dimasa kami tinggi yg belum berhasil kalian kalahkan sekalipun.

PDB bangsa ini kami bawa pertama kali tembus ke angka diatas 10.000 Triliun," ungkap Jansen.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved