Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencegahan ASF di Sulut

Warga Manado Sulawesi Utara Mendadak Takut Makan Daging Babi, Ini Penyebabnya

Warga Manado mendadak jadi takut makan daging babi. Hal itu karena banyaknya ternak babi yang mati dan merebaknya isu virus ASF.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Petrick/Tribun Manado
Harga Daging Babi di Pasar Swalayan Manado, Senin (19/6/2023) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Warga Manado, Sulawesi Utara, mendadak takut makan daging babi

Hal itu akibat kematian babi di sejumlah sentra peternakan babi di Sulut yang disertai merebaknya isu virus ASF

Padahal olahan daging babi adalah salah satu makanan favorit warga Manado.

Kios kuliner babi ada di seluruh penjuru Kota Manado

Buferlan, warga Kelurahan Malalayang, mengaku puasa makan babi.

"Sudah dua pekan saya stop makan babi," kata dia, Kamis (20/7/2023). 

Ketakutannya bersumber dari kabar banyaknya babi mati di wilayah Minsel. 

Ia takut daging babi yang ia konsumsi ternyata adalah babi yang mati mendadak karena penyakit. 

"Jelas saja saya ketakutan, lebih baik batasi dulu makan babinya," katanya. 

Sally, warga lainnya, menuturkan ia jadi ngeri makan daging babi seiring beredarnya kabar babi mati mendadak. 

Kabar itu didengarnya dari seorang saudaranya di Minsel.

"Saudara saya ngaku jika babi peliharaannya mati," kata dia. 

Ungkap dia, pengucapan di Minsel juga diwarnai trauma babi mati. 

Akibatnya konsumsi babi tak sebanyak pengucapan sebelumnya. 

Sesungguhnya virus ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved