Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TKW di Dubai

5 Fakta Ida TKW di Dubai Korban Dijebak dan Dijadikan PSK, Disekap Bersama 3 PMI Lain

Nahasnya Ida TKI asal Cianjur, itu sempat dilaporkan hilang dan dijadikan pekerja seks (PSK).

Editor: Alpen Martinus
Photo Pexels/Lucas Pezeta
ilustrasi TKW di Dubai dijadikan PSK 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perlahan kasus hilangnya Ida TKW di Dubai mulai terbongkar, belakangan dikabarkan jadi PSK.

Ada beberapa fakta yang diperoleh dari kasus yang kini sedang ditangani oleh Pemerintan Indonesia dan Dubai.

Pertama terungkap nama pria yang menjebak Ida adalah Eka.

Baca juga: Nama Pria yang Jebak Ida TKW di Dubai Jadi PSK, Janjikan Gaji Besar


ID (38), TKW asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Dubai, Uni Emirate Arab berhasil ditemukan. (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Kedua, pria tersebut mengimingi Ida dengan gaji yang lebih besar dibanding dari majikannya.

Namun Ida diminta untuk kabur dari rumah majikannya.

Ketiga, Ida setelah kabur diminta masuk ke dalam sebuah mobil yang berisi dua pria berbadan besar. Setelah itu kabarnya tak terdengar lagi. Ida kemudian diduga dijadikan PSK.

Keempat, ternyata Ida tak hanya sendiri saja, ia disekap bersama dengan 3 PMI lainnya selama dua bulan.

Baca juga: Kisah Pilu Ida TKW di Dubai, Diimingi Jadi ART Gaji Besar, Malah Dipaksa Jadi PSK Oleh Teman Sendiri

Kelima, para pelaku diduga adalah jaringan PSK.

Dilansir dari TribunStyle, terkuak sudah sosok jahat yang menjebak dan menipu Ida TKI atau PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Dubai.

Nahasnya Ida TKI asal Cianjur, itu sempat dilaporkan hilang dan dijadikan pekerja seks (PSK).

Anak Ida yang meminta tolong di sosial media pun sempat viral, dan mengakui bahwa terakhir kali berkomunikasi dengannya dua bulan lalu.

Baca juga: Populer Sulut: Kasus Perjodohan Anak Usia Dini, TKW Boltim Korban Penganiayaan, Kisah Raymond Sumual

Keberadaan kini Ida telah ditemukan kepolisian Dubai pada Senin (10/7/2023) pukul 04.00 waktu setempat.

Konsul Jenderal RI di Dubai, Kartika Candra Negara mengatakan Ida ditemukan di sebuah apartemen bersama teman wanita sesama PMI berinisial SP asal Serang, Banten.

Setelah Ida ditemukan, Kartika Candra Negara langsung berkomunikasi dengannya.

"Dalam pertemuan tersebut Konjen RI juga fasilitasi pembicaraan video PMI Ida dengan dua anak dan (mantan) suaminya (Suryana) di Cianjur," ungkapnya, Selasa (11/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Kepolisian Dubai kemudian memeriksa Ida dan rekannya yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Untuk sementara, Ida akan tinggal di Dubai Foundation for Women and Children.

Kartika Candra Negara menambahkan pihak KJRI Dubai sedang mengupayakan proses hukum yang melibatkan Ida dapat segera selesai sehingga dapat dipulangkan ke Indonesia secepat mungkin.

"Kami minta Kepolisian Dubai untuk mengupayakan agar proses hukum kedua PMI dapat berjalan dalam waktu tidak terlalu lama," lanjutnya.

Setelah proses pemeriksaan selesai, KJRI akan langsung memulangkan Ida ke kampung halamannya.

Diketahui, Ida diajak oleh pria bernama Rahmat untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Timur Tengah.

Rahmat menjanjikan Ida gaji yang cukup besar jika mau berangkat bekerja dengannya.

Ida mengiyakan ajakan tersebut dan berangkat ke Timur Tengah pada bulan Mei 2022.

Lantaran tidak betah, Ida membuat postingan di Facebook dan menceritakan perlakuan majikannya di Dubai.

Seorang pria bernama Eka kemudian menawarkan Ida pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dengan syarat Ida kabur dari rumah majikan.

Ida yang tergiur dengan gaji tinggi mengikuti perintah Eka.

Setelah kabur, Ida diminta masuk ke dalam sebuah mobil yang berisi dua pria berbadan besar.

Sejak saat itu, Ida dilaporkan hilang dan diduga dipekerjakan sebagai pekerja seks.

Kata Kuasa Hukum Ida

Kuasa hukum keluarga Ida, Salatudin Gayo mengatakan keberadaan Ida telah diketahui tim Mabes Polri dan KJRI Dubai.

Selain Ida, ada tiga PMI lainnya yang juga disekap.

"Tidak hanya Ida saja, namun tim juga berhasil menemukan dan mengamankan tiga orang PMI lainnya asal Indonesia," paparnya, Selasa (11/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya Ida menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan meminta petugas kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

"Kita meminta semua sindikat yang terlibat dalam kasus ini ditangkap, karena baru satu orang tersangka yang berhasil diamankan polisi, yakni tersangka H Rahmat," lanjutnya.

Suami Ida, Surayana mengatakan istrinya sempat mengeluh terkait pekerjaan di media sosial Facebook.

"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," ungkapnya, Senin (10/7/2023).

Karena tidak betah, Ida tergiur tawaran pekerjaan lain yang didapat di media sosial.

"Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekati seseorang asal Indonesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved