Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Filipi 4:6, Jangan Kuatir, Tetaplah Bersyukur

Bahkan hamba Tuhan yang juga manusia normal tetap melewati hal kekuatiran. Alasan, bentuk maupun jenis kekuatiran juga bermacam-macam.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
biblestudytools.com
Renungan Harian Kristen, Baca Filipi 4:6, Jangan Kuatir, Tetaplah Bersyukur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak renungan harian yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk memahami isi Alkitab.

Berikut renungan harian Kristen dengan judul Jangan Kuatir, Tetaplah Bersyukur

Baca Filipi 4:6 sebagai ayat referensi.

Baca juga: Renungan Harian, Lukas 10:30-35, Menang Atas Kesibukan

Kuatir itu manusiawi. Semua manusia normal pasti mengalami hal kuatir, karena kita tidak sempurna dan masih manusia daging yang penuh keterbatasan, serta masih hidup di dunia ini.

Selagi kita di atas tanah (hidup), tetap mengalami kuatir. Nanti di bawah tanah (kubur/mati), baru terlepas dari kuatir atau kekuatiran.

Kuatir tidak memandang status, profesi dan kapasitas orang. Orang kaya, miskin, pimpinan, bawahan, tokoh masyarakat, pemerintah, atlit, karyawan, atau apapun, tetap mengalami hal kuatir.

Baca juga: Renungan Harian, Yesaya 43: 18-19, Melupakan yang Sudah Berlalu

Bahkan hamba Tuhan yang juga manusia normal tetap melewati hal kekuatiran. Alasan, bentuk maupun jenis kekuatiran juga bermacam-macam.

Tak ada manusia yang bebas dari "cengkeraman" kekuatiran. Kekuatiran terutama menyerang dan menekan hati, pikiran dan perasaan kita sehingga kita dikuasainya.

Inilah yang berbahaya, yakni jika hidup kita sudah dikuasai dan diintimidasi oleh kekuatiran.

Sebagai manusia normal yang hidup dalam Tuhan, kita tidak boleh dikuasai oleh kekuatiran.

Kitalah yang harus mengendalikan kekuatiran. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menasihati umat Tuhan agar tidak perlu kuatir dengan dan tentang apapun juga.

Sebab kekuatiran yang berlebihan tentang hidup, akan hancur oleh kekuatiran itu sendiri. Sebab kekuatiran berlebihan menunjukkan bahwa kita masih hidup tanpa pengharapan, tanpa pegangan, tanpa arah dan tanpa jaminan.

Bukankah orang Kristen sudah memiliki Tuhan Yesus yang melebihi segala kekuatiran kita. Dia telah menjamin hidup kita.

Dia akan memelihara, memberkati dan menyelamatkan hidup kita, baik di bumi maupun di sorga.

Adakah di antara kita yang karena kuatir menambah sehasta saja umur kita.

Atau adakah dengan hidup kuatir menyelesaikan masalah kita atau membuat kita bahagia? Sudah pasti tidak! Maka tinggalkan dan buanglah segala kekuatiran itu dari hidup kita.

Sebab kuatir itu tak ada gunanya. Malah hanya merusak dan menghancurkan hidup kita.

Seharusnya kita kuatir kalau kita tidak hidup dalam Tuhan. Sebab jika kita menjauh dari Tuhan, hidup kita tidak pasti dan tidak menentu, tanpa arah bahkan menuju kebinasaan.

Sebaliknya, jika kita hidup dalam Tuhan maka segala kuatir, gelisah dan rasa takut pasti lenyap.

Karena Dia yang menjamin hidup kita amat sangat jauh lebih besar dari segala kekuatiran, masalah dan ketakutan kita.

Karena Dia berkuasa atas segalanya dan pemilik serta pengendali segala sesuatu di muka bumi ini. Termasuk hidup kita manusia. Dialah yang mengatur dan mengendalikan semuanya.

Apa yang menjadi kekuatiran kita saat ini? Tentang masalah masa depan, pekerjaan, keluarga, keuangan, jabatan, pelayanan, atau apa lagi? Apapun masalah kita, janganlah kuatir.

Nyatakanlah dan serahkanlah semua kepada Allah segala harapan, masalah, dan apapun juga kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan penuh ucapan syukur kepada-Nya.

Maksudnya, kita harus tetap dan selalu mengucap syukur kepada Allah atas apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Gantilah kuatir kita dengan doa dan permohonan dalam ucapan syukur.

Artinya, apapun keadaan kita, selalulah hidup dalam ucapan syukur kepada-Nya.

Bersyukurlah kepada Kristus dalam segala hal, baik atau tidak baik keadaannya, tetaplah hidup dengan ucapan syukur pada-Nya.

Percayalah, apapun yang Tuhan lakukan bagi kita, itulah yang terbaik. Maka bersyukurlah dalam segala hal dan dalam segala situasi dan kondisi.

Orang yang hidupnya selalu bersyukur kepada Tuhan menunjukkan kualitas iman dan hidupnya berkelas di hadapan Tuhan.

Tuhan mengasihi orang yang selalu bersyukur kepada-Nya dalam permohonan dan doa yang tulus dan murni.

Karena itu jauhilah segala kekuatiran dan hiduplah dalam ucapan syukur senantiasa.

Muliakanlah Allah dalam ucapan syukur, sebab Dia selalu mengasihi kita dengan cinta-Nya yang sempurna dan tak terbatas.

Demikian firman Tuhan hari ini

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (ay 6)

Jangan Kuatir, bersyukurlah kepada Tuhan. Kuatir akan merampas sukacita kita di dalam Tuhan.

Kuatir hanya akan merusak dan membinasakan hidup kita semata. Maka buanglah kekuatiran dari hidup kita.

Jadikan hidup yang penuh ucapan syukur sebagai gaya hidup kita, sehingga akan menjadi kesaksian bagi banyak orang.

Dan dari semuanya itu, nama Tuhan dipuji dan dimuliakan.

Maka bersyukurlah dalam segala hal, agar kita senantiasa hidup sukacita dalam Tuhan. Kita pasti mewarisi kebaikan Tuhan dalam segala perkara. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved