Renungan Harian, Lukas 10:30-35, Menang Atas Kesibukan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak Renungan Harian hari ini mengenai menang atas kesibukan yang terdapat dalam Lukas 10:30-35,

Tribunners,

Pernahkah Saudara menjadikan “kesibukan” sebagai alasan untuk tidak beribadah, berdoa, melayani, atau melakukan apa yang Tuhan perintahkan?

Kedengarannya alasan “hectic” tersebut sangat wajar dan bisa diterima, namun sesungguhnya itu merupakan godaan yang berbahaya jika dibiasakan atau dibiarkan terus-menerus. Mengapa? Sebab hal itu menunjukan bahwa seseorang tidak bisa memberi skala prioritas yang lebih kepada perkara-perkara di mana Tuhan disenangkan. Bukankah kepada kita diajarkan untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya terlebih dahulu?

Kisah tentang orang Samaria yang murah hati yang disampaikan Yesus, bukan hanya menunjukan tentang siapa orang-orang yang dianggap sebagai sesama manusia; tetapi juga menunjukan tentang orang-orang yang membiarkan kesibukan mengalihkan perhatiannya untuk melakukan kehendak Tuhan.

Seorang imam dan seorang Lewi yang lewat, adalah para pemimpin agama yang seharusnya mempunyai belas kasihan kepada orang yang terluka. Tetapi mengapa mereka melalaikan kesempatan untuk melayani orang yang terluka itu? Kesibukan! Mereka nampak bergegas karena punya tempat tujuan untuk pergi dan punya janji untuk ditepati, sehingga mereka melewatinya. Berbeda dengan seorang Samaria yang datang kemudian. Walaupun ia punya alasan untuk berpaling, karena statusnya sebagai orang Samaria dianggap musuh oleh orang Yahudi, namun dia datang menolong. Orang ini meninggalkan kesibukannya, ia menganggap hal-hal lain dari urusannya bisa menunggu, karena ada seseorang yang membutuhkan bantuannya. Dapatkah Saudara memahami bahwa orang Samaria itu memberikan skala prioritas yang lebih bagi kepentingan Tuhan daripada kesibukannya?

Sangat mudah untuk menjadi begitu sibuk sehingga kita tidak menyadari ada orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitar kita, yang sesungguhnya sedang membutuhkan perhatian kita. Jadwal kita bisa menjadi begitu penuh untuk mencapai hal-hal baik, sehingga kita terlena melalaikan tugas yang Tuhan inginkan untuk segera kita kerjakan.

Sadarilah, bahwa Tuhan juga sedang bekerja dalam kehidupan teman-teman kita, tetangga kita, anggota keluarga kita, dan saudara seiman kita, bahkan rekan sekerja di dalam pelayanan. Tuhan mungkin meminta Saudara untuk menyela waktu Saudara, untuk bergabung dengan-Nya saat Dia melayani mereka. Dalam hal ini tidak ada agenda Saudara, betapa pun mendesaknya, yang cukup menjadi alasan untuk mengabaikan suara Tuhan ketika Dia menyuruh Saudara berhenti dan mulai membantu. Jika Saudara terlalu sibuk untuk melayani orang-orang di sekitarmu, mintalah Tuhan untuk menetapkan kembali prioritas Saudara, sehingga Saudara tidak melewatkan kesempatan untuk melayani Dia, dan supaya Saudara menang atas kesibukan.

Haleluya. Tuhan Yesus menolong kita semua.

Baca Berita Lainnya di Google News