Tabungan Murid di Pangandaran
Siswa Ini Kena Dampaknya, Guru Belum Kembalikan Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran
Seorang siswa terkena dampak guru belum kembalikan uang tabungan murid SD di Pangandaran.
Ibrahim kadang menabung Rp 10 ribu, kalau ada uang pemberian dari saudara dan tetangga yang dekat dengannya.
"Kebetulan, kan, kalau disuruh apa saja dia pasti mau. Tetangga mungkin pada kasihan," katanya.
Tidak hanya uang pemberian darinya, tapi uang pemberian dari orang lain pun selalu ditabungkan di sekolah dan kadang disimpan di celengan Ibrahim.
"Celengan sudah dibongkar, uangnya buat kebutuhan biaya kelulusan wisuda.
Tapi, kalau di SD sekarang malah belum cair. Padahal, buat beli seragam sekolah," ucap Armilah.
Uang yang belum dikembalikan pihak SD Negeri 2 Kondangjajar itu hasil menabung Ibrahim sejak kelas satu sampai kelas empat.
"Waktu corona enggak menabung," ujarnya.
Pelaku Siap-siap Dipidana
Sebelumnya, sejumlah orang tua murid telah berkonsultasi dengan pengacara untuk mengurus kasus tersebut.
Para orangtua murid itu jengkel karena tak kunjung ada penyelesaian dari pihak sekolah.
Pihak sekolah dan guru sendiri bahkan sampai meminta Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk membantu melunasi utang mereka.
Diketahui, uang yang belum dikembalikan mencapai Rp 7,47 miliar.
Lalu, uang sebesar Rp1,4 miliar lebih, masih dibawa oleh para guru.
Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus mengatakan, para guru tersebut lah yang menjadi akar masalah dalam kasus ini.
"Aktor sebenarnya, ya guru-guru itulah. Orang tua niat nabung kan ke sekolah bukan ke koperasi," ujar Luhut kepada Tribunjabar.id, Selasa (27/6/2023) siang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.