Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Ganjar Pranowo Adukan Keluhan Pedagang ke Sekda DKI Usai Blusukan di Pasar

Gubernur Jawa Tengah sempat blusukan ke pasar di daerah Tanjung Priok. Ia kemudian mengadukan keluhan sejumlah pedagang ke Sekda DKI.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali yang juga Gubernur Bali I Wayan Koster bersama bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo saat jalan sehat di Denpasar, Bali, Sabtu (17/6/2023). Usai blusukan ke Pasar Anyar Bahari dan Pasar Warakas, serta berbincang dengan pedagang, Ganjar tiba-tiba menelepon Pj Gubernur DKI Heru Budi. Lantaran Heru sedang ada agenda, Ganjar kemudian menelepon Sekda DKI Joko Agus Setyono. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyempatkan untuk jalan-jalan di sela kunjungannya ke Jakarta.

Ia diketahui ke Jakarta untuk menghadiri peringatan puncak Bulan Bung Karno, Sabtu (24/6/2023).

Namun, ia sempat blusukan ke pasar di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pasar yang ia kunjungi adalah Pasar Anyar Bahari dan Warakas.

Di sana, ia juga sempat ngobrol dengan pedagang.

Setelah kunjungannya tersebut, tiba-tiba Ganjar menelepon Pj  Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Tetapi Heru dikabarkan sedang ada agenda.

Kemudian Ganjar menelepon Sekda DKI, Joko Agus Setyono.

Ganjar Pranowo mengadukan sejumlah keluhan pedagang, satu di antaranya soal biaya retribusi, dan penyediaan konter KJP pangan murah.

"Pak Joko, ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, permasalahan pertama mereka ingin pembayaran retribusi itu kalau bulanan berat, boleh nggak harian. gitu ya pak Sekda. Terus apa lagi, konter KJP pangan murah," kata Ganjar saat menelepon Sekda DKI, seperti ditayangkan Kompas TV, Sabtu (24/6/2023).

Baca juga: Harga Daging Babi di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara Masih Stabil

Baca juga: Sinopsis Drakor Numbers, Dibintangi Kim Myung Soo, Kisah Kehidupan di Sebuah Kantor Akuntan

Ganjar menyebut datang ke pasar di Tanjung Priok karena diajak untuk berbincang dengan para pedagang.

"Saya hanya diajak kawan-kawan untuk ngobrol di pasar ini, dan saya ingin mereka menyampaikan apa adanya. Disampaikanlah apa adanya, satu soal bagaimana cara membayar retribusi kalau bulanan berat. Kedua pangan murah, yang hari ini nggak ada karena dulu ada kriminalnya. Maunya masyarakat kalau yang kriminal dihukum aja, tapi jangan tokonya ditutup," kata Ganjar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved