Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kejanggalan Penanganan Kasus Kematian Aipda Paimbonan Kanit Paminal Polres Musi Rawas

Berikut ini fakta-fakta baru terkait kematian Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Aipda Paimbonan yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Editor: Alpen Martinus
eko mustiawan/sripoku.com
AKBP Danu Agus Purnomo, Kapolres Musi Rawas. 

TRIBUNAMANDO.CO.ID -  Kasus kematian Kanit Paminal Polres Musi Rawas Aipda Paimbonan cukup mengejutkan.

Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobilnya di kawasan Bundaran Heliped Agropolitan Center Muara Beliti, Kamis (15/6/2023) pagi sekira pukul 13.00 Wib.

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Baca juga: Sosok Aipda Paimbonan, Kanit Paminal Polres Musi Rawas Tewas di Dalam Mobil, Polisi Temukan Senpi

Belum diketahui apakah itu murni bunuh diri atau kasus pembunuhan.

Ada sejumlah kejanggalan yang dilakukan terkait penindakan kematian Aipda Paimbonan.

Termasuk perlakuan terhadap jenazah korban pun cukup menimbulkan pertanyaan.

Padahal korban termasuk polisi yang sudah lama mengabdi.

Baca juga: Seorang Pria di Minsel Sulawesi Utara Ditangkap Polisi Usai Rekam Perempuan Mandi

Berikut ini fakta-fakta baru terkait kematian Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Aipda Paimbonan yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Kepala Aipda Paimbonan tertembus peluru, hingga meninggal dunia.

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) belum menyampaikan keterangan resmi penyebab pasti kematian Aipda Paimbonan.

Di sisi lain, jenazah Aipda Paimbonan telah dimakamkan pada Jumat (16/6/2023) tanpa upacara resmi kedinasan Polri.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Identitas 2 Wanita yang Viral Berjoget Kenakan Seragam Polisi, Sebut Hanya Iseng

Berikut fakta-faktanya:

1. Belum dipastikan bunuh diri

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin, Jumat (16/6/2023).

Agus juga memastikan terdapat luka di bagian kanan kepala dari Aipda Paimbonan.

Hanya saja ia belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya karena bunuh diri atau bukan.

"Penyebab kematian belum bisa dipastikan, kami masih melakukan penyelidikan," kata Agus.

Selanjutnya senjata organik milik Aipda Paimbonan juga diamankan oleh pihak kepolisian.

"Senjata juga kami amankan," kata dia.

Agus mengatakan kasus kematian Aipda Paimbonan akan ditangani oleh Polres Musi Rawas.

Sebab Aipda Paimbonan merupakan anggota Polres Musi Rawas.

Agus menyakinkan kematian Aipda Paimbonan bisa ditangani oleh Polres Musi Rawas.

"Karena ini bukan kasus (rumit), jadi bisa ditangani Polres Musi Rawas," kata dia.

2. Pemakaman Tanpa Upacara Kedinasan

Kepergian Aipda Paimbonan untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Kematian anggota Polres Musi Rawas yang diduga secara tak wajar itu sampai kini masih menyisakan misteri.

Pasca diserahkan pihak kepolisian ke keluarga, rumah duka Aipda Paimbonan di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin terus didatangi para pelayat.

Pemakaman Aipda Paimbonan dilakukan, Jumat (16/6/2023) pukul 10.00 WIB di Lumpatan II dan dilaksanakan tanpa upacara kedinasan, lazimnya pemakaman anggota Polri umumnya.

Kades Lumpatan Agus Kurniawan mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.

"Sudah tiga tahun terakhir ini almarhum bersama anak istrinya tinggal di Lubuk Linggau. Kalau di Sekayu ini rumah orangtuanya," ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini belum terdengar pihak keluarga mau menuntut keadilan atas kematian korban.

Keluarga bersabar dan ikhlas menerima kematian korban.

"Biar pihak kepolisian yang mengusut kasus ini, yang jelas selama ini almarhum sosok yang tidak banyak ulah dan bahkan masuk dalam jajaran polisi yang berprestasi di Polres Mura," jelasnya.

Sementara itu, pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut usai pemakaman.

Terlihat orang tua Aipda Paimbonan, yakni Umardin masih menyambut beberapa pelayat yang datang ke rumah duka

Sebelumnya, Umardin sempat memuji sang anak karena kepintarannya sewaktu mengenyam bangku pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMA).

"Saya bangga masuk polisi pernah jadi ajudan, berarti menjadi polisi terbaik. Nasib kita tidak tahu ke depannya, ujarnya saat menerima penyerahan jenazah dari Polres Mura, pada Kamis (15/6/2023) malam.

Kasi Provos Polres Mura Iptu Susilo mengatakan, pihaknya dari Polres Mura telah hadir secara langsung mengantar jenazah Aipda Paimbonan dari Mura.

Mengenai proses pemulasaran telah dilakukan oleh Rumah Sakit Siti Aisyah.

"Pimpinan telah juga berkoordinasi dengan Polres Muba dan karena kejadian ini diluar nalar setelah jenazah diserahkan silahkan dikebumikan. Bahwa adik kami ini tidak dilakukan upacara secara kedinasan," tutupnya.

3. Sejam Prarekonstruksi masih misteri

Polres Musi Rawas menggelar prarekonstruksi kematian Kanit Paminal Aipda Peimbonan, Jumat (16/6/2023).

Namun setelah lebih kurang satu jam melakukan pra rekonstruksi Polres Musi Rawas masih tutup mulut soal kematian Aipda Peimbonan.

Sampai hari kedua kematian Aipda Peimbonan, masih diselimuti misteri yang belum terpecahkan.

"Ke Humas dulu, kalau ada perintah dari Kapolres, saya siap," ungkap Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Muhammad Indra Prameswara ditemui di lokasi.

Prarekontruksi kematian Aipda Peimbonan dilakukan sekira pukul 13.23 WIB di Kawasan Bundaran Heliped, Pasar Induk Agropolitan Center Muara Beliti.

Prarekontruksi itu mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Musi Rawas. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved