Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Haji 2023

Kisah Mak Kalsum, ART yang Rela Menabung Selama 40 Tahun Demi Bisa Naik Haji, Didukung Majikan

Perempuan berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) ini telah menabung selama 40 tahun lebih untuk ke baitullah.

Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ HO
Mak Kalsum (65) menabung 40 tahun demi berangkat haji. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita berusia 65 tahun menjadi salah satu tamu Allah SWT.

Tahun ini dia akhirnya bisa naik haji.

Perjuangannya tak mudah.

Puluhan tahun menabung.

Ya 40 tahun wanita bernama Mak Kalsum itu menabung.

Perempuan berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) ini telah menabung selama 40 tahun lebih untuk ke baitullah.

Ia menyisihkan seluruh gajinya sebesar Rp 600 ribu tiap bulan untuk ditabung.

Seperti apa perjuangan Mak Kalsum untuk pergi ke Tanah Suci?

JEMAAH HAJI DI BUKIT ARAFAT
JEMAAH HAJI DI BUKIT ARAFAT (AHMAD GHARABLI / AFP / JEMAAH HAJI DI BUKIT ARAFAT)

Lebih dari 40 tahun Mak Kalsum bekerja sebagai asisten rumah tangga. Selama itu pula ia selalu menabung. Uang tabungan itu pula yang ini dipergunakannya untuk beribadah haji.

“Sekarang dikasihnya Rp 600 ribu bulan. Semuanya ditabung,” tutur Mak Kalsum kepada Tribun saat ditemui di Gedung Dakwah IC Ciamis, Kamis (15/6) pagi.

Ia mengaku, tak pernah berganti-ganti majikan sejak bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Majikannya, Hj Jumna, atau yang biasa dipanggil Hj Enjum, kini sudah berusia 95 tahun.

Selain sudah sangat sepuh, Hj Jumna kini juga mulai sakit-sakitan dan terserang stroke. Namun, Mak Kalsum tetap setia merawatnya.

Selain mendapat upah rutin, kadang-kadang Mak Kalsum juga mendapat tambahan dari anak-anak Hj Jumna. Semuanya ditabungkan.

Tidak hanya ditabungkan di celengan, kalau uangnya sudah terkumpul banyak adanya yang membantunya menabungkannya ke bank.

"Mak kan sendirian, tidak punya anak tidak punya suami. Makan tiap hari juga dikasih ibu Haji. Jadi ya semuanya ditabungkan saja,” ujar warga Dusun/Desa Maparah, Kecaatan Panjalu, Kabupaten Ciamis itu.

Merasa tabungannya sudah banyak, tahun 2012 lalu, ia nekat mendaftar untuk naik haji. Mendaftar ke Kantor Kemenag Ciamis dengan diantar keluarga Hj Jumna.

Meski sekolahnya hanya tamat SMP, menurut Mak Kalsum, ia sejak muda sudah berniat untuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji.

Puluhan tahun menunggu, cita-cita Mak Kalsum menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud.

Rabu (15/6) pagi, Mak Kalsum bersama 352 jamaah calhaj Kloter 60 JKS asal Ciamis dilepas keberangkatannya menuju Embarkasi Haji Bekasi.

Mak Kalsum bergabung dengan KBIH Nurul Huda Panjalu bersama 120 orang calhaj lainnya.

Sebagian besar memang berasal dari Panjalu.

Mak Kalsum (65) menabung 40 tahun demi berangkat haji.
Mak Kalsum (65) menabung 40 tahun demi berangkat haji.

Saat diberangkatkan ke Embarkasi Haji Bekasi, Rabu (15/6) pagi, Mak Kalsum berada di bus 08 bersama teman sekamarnya di maktab di Makkah nanti, Mia Rubiyanti (48), asal Simpar Panjalu.

Mak Kalsum mengaku pasrah bila usia berakhir di Tanah Suci.
“Ikhlas dan pasrah kalau nasibnya begitu. Tapi pengennya pulang kembali ke Maparah dengan selamat. Ingin terus merawat Bu Haji, soalnya Bu Haji (Hj Enjum) sekarang dalam kondisi repot,” tutur Mak Kalsum dengan tatapan yang sedih.

Menurut Mak Kalsum, seminggu lalu sebelum ia berangkat menuju ke Tanah Suci, kondisi majikannya drop sehingga dibawa ke Tasikmalaya.

“Seminggu lalu Bu Haji dibawa ke tanah, ke rumah anak beliau. Kondisi Bu Haji makin repot,” imbuhnya.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh KH Saeful Uyun, warga Desa Maparah, yang juga tokoh masyarakat Panjalu.

“Mungkin karena Mak Kalsum akan berangkat naik haji. Seminggu lalu Hj Enjum diungsikan ke rumah anaknya yang di Tasikmalaya. Sejak dulu, Hj Enjum hanya mau dirawat oleh Mak Kalsum,” ujar KH Saeful Uyun, yang juga Ketua MUI Kabupaten Ciamis dan Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Ciamis tersebut kepada Tribun, kemarin.

Menurut KH Saeful Uyun, sebagai sesama warga Desa Maparah Panjalu, ia cukup kenal dengan Mak Kalsum dan majikannya, Hj Jumna.

Mak Kalsum, ujarnya, sudah puluhan tahun menjadi asisten rumah tangga di rumah Hj Enjum.

“Mungkin sudah lebih dari 40 tahun. Sampai sekarang beliau (Mak Kalsum) tidak punya anak, tidak punya suami. Hari-harinya mengabdi di rumah Hj Enjum. Setia merawat majikan yang kini sudah uzur,” katanya.

Tujuh orang anak Hj Enjum, menurut KH Saeful, semuanya sukses sebagai pengusaha besi. Ada yang tinggal di Bandung, tetapi ada yang tinggal di Tasikmalaya.

Sewaktu mendaftar naik haji tahun 2012, tabungan Mak Kalsum tersebut sudah mencapai Rp 45 juta.

“Waktu daftar haji bayar Rp 25 juta. Di tabungannya masih ada Rp 20 juta. Sampai sekarang ia terus menabung.

"Kemarin waktu BPIH (ONH) naik, Mak Kalsum dengan cepat melunasinya, dan masih banyak sisa uangnya di tabungan.

"Mudah-mudahan beliau menjadi hajjah yang mabrur, dan pulang kembali ke Panjalu dengan kondisi yang sehat,” harap KH Saeful Uyun. 

Diolah dari artiikel TribunJabar.com

Sumber: Tribun Bogor

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved