Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Trilogi Pembangunan Jemaat

MTPJ 11 – 17 Juni 2023 – Lukas 5:1-11 Semua Orang Kristen Terpanggil Memberitakan Injil

Tuhan Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-Nya. Dia menempatkan manusia di dunia ini untuk hidup melaksanakan tugas

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
christ.org
Kisah Yesus Mengubah Air Menjadi Anggur Pada Pesta Pernikahan di Kana 

Lukas 5:1-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tuhan Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-Nya. Dia menempatkan manusia di dunia ini untuk hidup melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan talenta masing-masing yang dikaruniakan-Nya.

Kita tahu bahwa belum semua manusia percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa rnurid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:19-20) adalah amanat agung Yesus Kristus.

Kisah Yesus dan Petrus Berjalan di Atas Air, Tetapi Murid Yesus itu Tenggelam karena Takut
Kisah Yesus dan Petrus Berjalan di Atas Air, Tetapi Murid Yesus itu Tenggelam karena Takut (www.katolikku.com)

Setiap pengikut Yesus Kristus memiliki tugas memberitakan Injil.

Memberitakan Injil akan selalu berhadapan dengan berbagai tantangan, antara lain bagaimana menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cenderung mengabaikan Tuhan Allah.

Apapun bentuk tantangan dan pergumulan yang dihadapi, tugas mengabarkan Injil harus dilaksanakan. Karena Gereja yang sehat adalah Gereja yang mengabarkan Injil dan untuk itu perenungan firman minggu ini akan dituntun oleh tema, “Semua Orang Kristen Terpanggil Memberitakan Injil.”

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Perikop sebelum dan sesudah Lukas 5:1-11, mengisahkan tentang Yesus yang menyembuhkan banyak orang dan memilih para murid-Nya. Diceritakan bahwa pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret (Galilea), yang terletak di bagian utara lembah sungai Yordan. Danau ini panjangnya sekitar 23 km dan lebarnya sekitar 10 km, orang Romawi menyebutnya danau Tiberias (Yoh. 6:1, 21:1).

Ketika Yesus berada di tempat itu, banyak orang yang mengikuti-Nya berkerumun untuk mendengarkan pengajaran-Nya. (ayat 1). Walaupun di tepi danau, tidak menjadi masalah bagi Yesus untuk mengajar.

Mengapa banyak orang berkumpul? Karena banyak orang takjub oleh pengajaran dan mujizat Yesus. Perkataan-Nya penuh kuasa, menghardik orang kerasukan setan dan menyembuhkan demam ibu mertua Simon.

Baca juga: Olly Dondokambey Hadiri HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM di Tondano Minahasa

Baca juga: Doa Kristen Saat Menghadapi Sebuah Masalah

Berbagai penyakit disembuhkan dan Ia mengusir setan-setan. Mereka berkerumun ingin mendengar-Nya, karena yakin oleh bukti dan kuasa ilahi yang dilakukan-Nya.

Di saat Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah (Luk. 4:43) banyak orang berdesak-desakan sehinggga Yesus berpindah tempat dan naik ke perahu. Yesus memperhatikan 2 (dua) perahu di tepi danau, para nelayan yang telah turun dari perahu sedang membasuh jala.

Ia naik dan menyuruh Simon agar menolakkan (mendorong) perahu sedikit jauh dari pantai.

Dari atas perahu Yesus mengajar orang banyak. Selesai mengajar, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan.” (ayat 3-4). Simon berkata:

“Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa.” Meski ragu, tetapi karena sangat menghormati Guru-Nya, Simon menuruti perintah Yesus (ayat 5). Sebelum mujizat penangkapan ikan terjadi, Simon menyebut Yesus dengan sebutan Guru (Yunani Emo- rara= Epistata; Ing. Master, superintendent, ouerseer (Guru, atasan, pengawas).

Simon yang dibantu teman-temannya menangkap sejumlah besar ikan yang karena banyaknya sehingga jalanya mulai koyak (ayat 6). Oleh karena itu, Simon memberi isyarat kepada teman-temannya yang ada di perahu lain untuk datang membantu.

Mereka bekerja sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan, sehingga perahu itu hampir tenggelam (ayat 7). Simon meyakini bahwa ikan tersebut adalah mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Keyakinan Simon diikuti dengan pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Sambil tersungkur di depan Yesus, ia berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini orang berdosa.” (ayat . Simon memanggil Yesus dengan sebutan Tuhan, (Yun. Κυριοσ = Kurios; Ing. Lord).

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved