Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Hal Ini Diduga Jadi Penyebab Hubungan Partai Demokrat dan Nasdem Disebut Memanas, Ada Soal Cawapres

Ditambah lagi ada wacana Ketua PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Editor: Alpen Martinus
HO/TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pertemuan dengan SBY Disorot - Agung Baskoro menilai, secara elektabilitas AHY jauh lebih unggul ketimbang Khofifah Indar Parawansa atau Ahmad Heryawan (Aher). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pilpres 2024 tak lama lagi, namun hubungan Partai Demokrat dan Nasdem disebut kian memanas.

Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Ada beberapa hal yang membuat hubungan kedua partai disebut memanas.

Baca juga: Manuver Partai Demokrat Untuk AHY Cawapres Anies Baswedan, Hubungan Dengan Nasdem Disebut Memanas


Partai Demokrat menyatakan tidak memaksakan sang Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Proses pemilihan pasangan cawapres untuk Anies Baswedan mendekati akhir, benarkan nasib AHY digantung? Demokrat sebut urusan cawapres jadi hak penuh Anies. (Kolase Tribunnews)

Di antaranya lantaran Anies Baswedan belum mengumumkan Cawapres.

Sebab Demokrat mendorong bahkan terkesan memaksakan agar AHY dijadikan Cawapres Anies Baswedan.

Hal lain yang membuat hubungan kedua partai memanas adalah kini AHY mulai diganggu oleh PDIP.

Hubungan antara Demkorat dan PDIP kini semakin membaik.

Baca juga: Nasib Anies Baswedan, Demokrat Dijadwalkan Bertemu PDIP, Hubungan dengan NasDem Memanas?

Ditambah lagi ada wacana Ketua PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pertemuan tersebut membuka kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Demokrat di Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai koalisi PDIP dan Demokrat sangat terbuka karena dinamika politik sangat cair.

Dalam politik, Partai yang sebelumnya saling berseberangan bisa bergabung dan menjalin kerja sama.

Baca juga: Sudirman Said: Sesuai Piagam Kesepakatan 3 Parpol, Anies Baswedan Penentu Cawapres di Pilpres 2024

Ia mengatakan koalisi antara PDIP dengan Demokrat sangat tergantung pada deal deal politik yang diajukan.

Kemungkinan koalisi semakin terbuka ketika Demokrat mengalami kebuntuan komunikasi dengan partai partai di koalisi perubahan yakni NasDem dan PKS.

Melihat dinamika politik sekarang ini kata Karyono, peluang koalisi sangat terbuka lebar.

Sementara itu, Sudirman Said, Anggota Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), menegaskan proses pemilihan pasangan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan telah mendekati akhir.

Sejauh ini, Sudirman menegaskan, semua anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan selalu menggunakan Piagam Kerjasama sebagai pedoman.

Baca juga: Pengamat Sebut Anies Tak Bisa Bersanding dengan Cawapres dari Tokoh NU, Ini Alasannya

Terpisah Partai Demokrat menyatakan tidak memaksakan sang Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menyatakan tidak ada tendensi Demokrat memaksa AHY jadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Sudirman Said: Penentuan Cawapres Anies Baswedan Mendekati Proses Akhir

Sudirman Said, Anggota Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), menegaskan proses pemilihan pasangan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan telah mendekati akhir.

Sejauh ini, Sudirman menegaskan, semua anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan selalu menggunakan Piagam Kerjasama sebagai pedoman.

Piagam Kerjasama Tiga Partai bertanggal 14 Pebruari 2023 antara lain menyatakan Anies diberi mandat untuk memilih dan menetapkan cawapres sebagai pendamping dalam Pemilu 2024 nanti.

“Sejauh ini suasana dalam rapat-rapat Tim 8 yang merupakan wakil resmi dari partai-partai dan capres, selalu kondusif, saling support, dan saling percaya," ujar Sudirman dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).

“Partai-partai sejak awal telah bersepakat memberikan mandat kepada capres pilihannya. Karena itu tidak mungkin ada yang bisa memaksakan harus dengan nama tertentu, atau apriori menolak nama tertentu," tambahnya.     

Juru bicara capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Sudirman Said. (YouTube Bambang Widjajanto)
Lebih lanjut, menanggapi pandangan beberapa kader partai yang saling beda pandangan, Menteri ESDM tahun 2014-2016 ini mengaku santai.

"Bagus dong, demokrasi kan memberi ruang perbedaan pandangan. Ini adalah proses ujian kedewasaan dan kematangan semua pihak. Insyaallah setajam apapun perbedaan, semua akan selesai bila Pemimpin sudah mengambil keputusan,” tegasnya.

Sudirman juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme semua pihak yang telah membangun dinamika koalisi menjadi semakin kuat.

Lebih lanjut, saling memberi usul serta berkontribusi dengan pandangan-pandangan dan alternatif itu menurutnya sangat baik dalam organisasi.

"Ibarat membangun rumah, diperlukan keragaman bahan bangunan dan keahlian untuk menjadikan satu rumah," jelasnya.

"Kalau pandangan dan opsinya monolitik, linear, terpaku satu saja, malah mungkin kita tidak kemana mana," tandas Sudirman.

Nasib AHY Jadi Cawapres Anies 'Digantung', Pengamat Nilai Koalisi Demokrat-PDIP Mungkin Terjalin

Ketua PDIP Puan Maharani berencana bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pertemuan tersebut membuka kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Demokrat di Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai koalisi PDIP dan Demokrat sangat terbuka karena dinamika politik sangat cair.

Dalam politik, Partai yang sebelumnya saling berseberangan bisa bergabung dan menjalin kerja sama.

"Sesuai dengan namanya adagium tidak ada lawan dan kawan yang abadi, yang abadi kepentingan itu sendiri," kata Karyono kepada Tribunnews, Minggu (11/6/2023).

Ia mengatakan koalisi antara PDIP dengan Demokrat sangat tergantung pada deal deal politik yang diajukan.

Kemungkinan koalisi semakin terbuka ketika Demokrat mengalami kebuntuan komunikasi dengan partai partai di koalisi perubahan yakni NasDem dan PKS.

"Kemungkiann koalisi itu ada, tergantung deal dalam politik. Saya kira peluangnya ada ketika Demokrat mengalami kebuntuan komunkasi dan tidak terjadi deal politik di koalisi perubahan," katanya.

Melihat dinamika politik sekarang ini kata Karyono, peluang koalisi sangat terbuka lebar.

Partai Demokrat merasa "digantung" Anies dan partai pendukungnya terkait sosok Cawapres.

"Maka peluang untuk koalisi itu ada, sekecil apapun ada peluang itu kalau kita merujuk dari situasi kondisi terakhir," katanya.

Sebelumnya Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik, wacana pertemuan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sekjen Partai Demokrat itu juga menyebutkan bahwa pihaknya membuka komunikasi untuk seluruh partai politik.

"Partai Demokrat selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan seluruh partai politik, termasuk PDIP. Untuk itu, kami menghormati dan menghargai pintu komunikasi yang telah disampaikan melalui pernyataan terbuka Sekjen PDIP, Mas Hasto," kata Riefky, dalam keterangannya Minggu (11/6/2023).

Kemudian dikatakannya bahwa pihaknya menyambut baik wacana pertemuan dua pemimpin muda tersebut.

"Partai Demokrat juga menyambut baik rencana Silaturahmi Mbak Puan Maharani dengan Mas AHY, dalam kapasitasnya sebagai dua pemimpin muda, yang menatap masa depan, dan hari esok yang lebih baik, untuk bangsa dan negara kita bersama," tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Puan Maharani akan bertemu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto, saat ditemui usai menghadiri acara Peresmian Kapal Kesehatan Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

"Nanti Mbak Puan Maharani akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog," kata Hasto, kepada awak media, Sabtu ini.

Meski demikian, Hasto belum menjelaskan lebih lanjut soal kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.

Ia menjelaskan, masih ada beberapa agenda terdekat yang akan dilakukan PDIP.

"Ya nanti. Kan abis peresmian Laksamana Malahayati, jadwal-jadwal di DPR. Nanti kita lihat," jelas Hasto.

Sebagai informasi, PDIP telah berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.

Sedangkan, Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan maju di Pilpres mendatang.

Tak Paksakan AHY, Demokrat Tegaskan Urusan Cawapres Jadi Hak Penuh Anies Baswedan

Partai Demokrat menyatakan tidak memaksakan sang Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menyatakan tidak ada tendensi Demokrat memaksa AHY jadi bakal cawapres Anies Baswedan.

"Partai Demokrat tidak pernah memaksakan AHY sebagai bacawapres Anies Baswedan," ujar Andi, Jumat (9/6/2023) dikutip dari Kompas.com.

Andi mengatakan pernyataannya dapat dipertanggungjawabkan dan bisa ditanyakan kepada Anies, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu secara langsung.

Lanjut Andi, partainya juga mempertimbangkan sejumlah nama kandidat cawapres kepada tim Anies dan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Selain AHY, ada nama Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf, dan Ridwan Kamil," ujarnya.

Anies Sudah Kantongi Nama Bacawapres

Sementara itu Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan Anies Baswedan sudah menentukan satu nama bakal cawapres yang akan mendampinginya maju di Pilpres 2024.

Menurut Herzaky, Anies Baswedan tengah menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan.

"Cawapres sudah dipastikan, sudah dipastikan kalau yang menentukan adalah Mas Anies Baswedan," ungkap Herzaky dalam program Overview Tribunnews, Kamis (8/6/2023).

"Mas Anies sedang mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mengumumkan," imbuhnya.

Sementara itu, Demokrat mendorong nama cawapres Anies Baswedan diumumkan pada bulan Juni ini.

"Harapannya kalau sudah ada nama, isu-isu tidak solid bisa hilang, ini momentum yang tepat bagi kami, nama (cawapres) sudah ada di kantong Mas Anies," ungkap Herzaky.

Ditanya apakah nama bakal cawapres Anies mengerucut pada AHY atau Khofifah, Herzaky enggan menjawab.

Menurutnya itu merupakan ranah Anies.

Koalisi Perubahan Solid

Herzaky juga menegaskan Koalisi Perubahan untuk Persatuan saat ini solid.

"Koalisi Perubahan masih solid, masih kompak, apa yang terjadi sampai saat ini masih sesuai kesepakatan."

"Kami bertiga saling setara, sejajar, setiap keputusan diambil bersama, bukan ditentukan satu dua pihak saja, ini prinsip dasar," ungkapnya.

Demokrat-Nasdem Memanas

Sebelumnya, hubungan Demokrat dan NasDem disinyalir memanas terkait urusan bakal cawapres Anies Baswedan.

Partai NasDem mengatakan adanya paksaan dari Demokrat untuk mengusung nama AHY sebagai bakal cawapres Anies.

Hal itu disampaikan Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni.

"Mereka (Demokrat) maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies," kata Sahroni kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat ditemui awak media sebelum rapat dengar pendapat umum bersama Menkopolhukam Mahfud MD di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (29/3/2023). (Rizki Sandi Saputra)
Meski demikian, Sahroni menilai bahwa hal tersebut wajar dilakukan oleh Partai Demokrat.

Terlebih Partai Demokrat merupakan partai besar yang secara batin menginginkan kadernya sebagai pemimpin bangsa.

"Namanya usaha boleh-boleh saja kan gak ada paksaan, ya namanya normal nanya kapan mau diumumin wajar lah namanya partai besar juga pengen kader sendiri yang muncul sebagai Cawapres Anies," tutur dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved