Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Pengamat Politik Taufik Tumbelaka Ungkap Kelebihan dan Kekurangan Caleg Jenderal Purnawirawan

Calon dari purnawirawan TNI dan Polri punya keunggulan dalam hal pemahaman teritori serta jejaring.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Tribun Manado
Pengamat Politik dan pemerintahan Sulawesi Utara, Taufik Tumbelaka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para Jenderal purnawirawan TNI dan Polisi diandalkan parpol di Sulut untuk merebut suara pemilih dalam pileg 2024.

Modal popularitas dan jejaring menjadi sebab mengapa paraJenderal Purnawirawan ini begitu seksi secara politik.

Catatan tribunmanado, ada empat purnawirawan Jenderal yang bakal tarung dalam pileg Sulut. Mereka adalah Donar Philips Rompas dari PDIP, Yulius Komaling dari Gerindra, EE Mangindaan di Demokrat dan Ronny Sompie di Golkar.

Meski demikian, sejarah pileg di Sulut mencatat, politik tak selalu manis bagi Jenderal purnawirawan.

Beberapa Jenderal Purnawirawan gagal. Padahal prestasi mereka sangat mentereng.

Modal popularitas saja ternyata tak cukup. Banyak variabel yang harus dipenuhi untuk berjaya di dunia politik.

Contohnya Benny Mamoto. Siapa tak kenal Benny.

Dia tokoh nasional Dan terkenal. Tapi Benny kalah di kontestasi pilkada dan pileg.

Pada pileg lalu, Benny yang maju dari partai NasDem harus gigit jari.

Padahal ia sangat populer kala itu.

Tercatat hanya ada dua Jenderal yang berjaya di dunia politik. Keduanya adalah EE Mangindaan dan Wenny Warouw.

Mangindaan pernah menjabat anggota DPR RI beberapa periode.

Begitupun Wenny Warouw.

Pengamat politik Taufik Tumbelaka menuturkan, plus minus caleg Jenderal Purnawirawan.

Ungkap Taufik, calon dari purnawirawan TNI dan Polri punya keunggulan dalam hal pemahaman teritori serta jejaring.

Kedua faktor ini merupakan penentu dalam berpolitik.

"Mereka juga punya kemampuan analisis yang akurat serta kemampuan mengenal medan secara mendetail," katanya.

Minusnya adalah mereka sering tergoda untuk menerapkan ha-hal di masa lalu yang tidak cocok dengan gaya politik santun.

Jejaring juga, beber dia, dapat digunakan secara negatif.

Ungkap Taufik, semua bergantung dari parpol untuk menggunakan nilai plus secara maksimal sembari itu meminimalisir hal hal negatif yang mungkin muncul. (Art)

Baca juga: 4 Jenderal Purnawirawan Asal Sulawesi Utara Bertarung di Pileg 2024, Kopassus hingga Mantan Kapolda

Baca juga: Populer Sulut: Didi Roa Mundur dari Bacaleg, Kisah Marten Sumilat, Warga Manado Tak Takut Virus ASF

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved