Virus ASF
Ada Ancaman Virus ASF, Warga Manado Tetap Gemar Konsumsi Daging Babi: Tak Takut dan Berdoa
Virus ASF atau demam babi Afrika mulai merebak tetapi warga Manado, Sulawesi Utara tetap gemar mengonsumsi daging babi.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
Senada disampaikan Joshua Woley warga Perkamil, dia sedari kecil memang penikmat daging babi.
"Saya lahir di Langowan, memang disana kami sangat menyukai daging babi," jelasnya
Dia pun tak takut mengonsumsi makanan ini meskipun ada informasi bahaya virus.
"Kami sudah melewati berbagai macam informasi adanya virus, yakin saya dan percaya kepada Tuhan, lewat kita berdoa," jelasnya.
Pengusaha Kuliner Babi di Manado Mengaku Tetap Untung di Tengah Ancaman Virus ASF
Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) melarang pembelian daging babi dari luar daerah.
Hal ini diberlakukan karena adanya ancaman virus African Swine Fever (ASF).
Meski demikian, pengusaha Kuliner daging babi di Manado mengatakan jika larangan ini tak berpengaruh pada usaha mereka.
Meilin salah satu pedagang kuliner di Kota Manado mengatakan pihaknya selalu mengambil daging dari Minahasa.
"Sejauh ini belum berpengaruh. Karena daging babi yang kami jual diambil dari Kabupaten Minahasa," ungkapnya saat ditemui Tribunmanado.co.id, Kamis 1 Juni 2023 di kawasan Megamas Manado.
Ibu dua orang anak ini mengaku jika awalnya virus ASF sempat membuatnya khawatir.
Tapi ia bersyukur karena penjualan daging babi di tempatnya masih stabil.
"Awalnya sempat takut. Tapi sejauh ini stok daging babi masih terpenuhi, harga juga belum ada yang naik," akui dia.
Peternak Babi di Minahasa Berharap Virus ASF Tidak Masuk Sulawesi Utara
Para peternak babi di Langowan, Minahasa sudah mendengar soal virus ASF atau demam babi Afrika.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.