Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Tak Kompak Lagi, KKB Adu Gengsi Antara Kelompok Egianus dan Yotam, Kontak Tembak Terjadi di Kenyam

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak Jumat (26/5/2023) lalu.

(Dok Polres Nduga)
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen dan Danyon 514 Letkol Rinto Wijaya sedang berada di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (30/5/2023) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak Jumat (26/5/2023) lalu.

Aksi gangguan keamanan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Yotam Bugiangge.

Namun teror tersebut tidak terkait langsung dengan apa yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menyebut jika apa yang dilakukan Yotam dan kelompoknya tak terkait dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Lima Orang Diduga Anggota KKB Papua Ditangkap TNI-Polri di Nduga

Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen (baju hitam)
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen (baju hitam) sedang duduk bersama dengan beberapa warga Kampung Nogoloit yang kemudian meminta aparat keamanan untuk mengevakuasi mereka ke Distrik Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan, Senin (30/5/2023)

Diketahui sejak 7 Februari 2023, Egianus dan kelompoknya telah menyandera seorang pilot berkebangsaan Selandia Baru, yaitu Philip Mark Merthens.

"Antara Yotam dan Egianus ini dua kelompok berbeda walau mereka pernah melakukan aksi bersama pada Juli 2022 lalu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/6/2023).

Menurut Rio, apa yang saat ini dilakukan Yotam, merupakan bentuk dari persaingan antar dua kelompok karena Egianus selama beberapa bulan terakhir banyak menyita perhatian publik.

Karenanya, Yotam yang sempat pergi ke Yahukimo dan kembali ke Nduga, kemudian merasa harus membuat sesuatu untuk menyatakan bahwa mereka adalah kelompok lain yang juga memiliki kekuatan.

"Bisa dibilang persaingan dan kelompoknya Yotam mau mengaktualisasikan diri bahwa kelompok dia masih aktif," kata Rio.

Diakuinya, dari sisi kekuatan kedua kelompok, KKB pimpinan Egianus Kogoya memiliki lebih banyak pengikut dan persenjataan, tetapi Yotam saat ini juga mencoba membangun hal yang sama dengan merekrut anggota baru dari Yahukimo.

"Kalau persenjataannya Yotam dari dua kali kontak tembak di Nogolait kemarin, yang termonitor oleh personel ada empat pucuk tapi kita yakin jumlahnya lebih dari itu karena kelompok Yahukimo juga sudah gabung sama mereka," tutur Rio.

Sebagai informasi, KKB pimpinan Egianus Kogoya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro dan menyandera pilotnya sejak 7 Februari 2023. Sejak saat itu, kelompok tersebut tersebut terus berpindah-pindah.

Kemudian, pada 15 April 2023, Egianus Kogoya dan kelompoknya menyerang pos TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima personel TNI gugur.

Selain itu, mereka juga merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi serta beberapa peralatan komunikasi.

Kemudian pada 26 Mei 2023, KKB pimpinan Yotam Bugiangge menembaki rombongan aparat TNI-Polri yang sedang patroli ddi Kampung Nogolait dan menyebabkan terjadinya kontak tembak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved