Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ODHA di Sulut

Jumlah Penderita HIV/AIDS Bertambah Setiap Tahun di Kotamobagu Sulawesi Utara

jumlah penderita HIV/AIDS bertambah setiap tahun di kotamobagu. Pada tahun 2022, total ada 131 kasus.

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Isvara Savitri
Freepik
Ilustrasi virus HIV 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kotamobagu, Sulawesi Utara, bertambah setiap tahun.

Hal ini dikatakan Kepala Seksi Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kotamobagu, Hariyanti Sutrajo, saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (30/5/2023).

"Memang HIV/AIDS di Kotamobagu jumlahnya terus bertambah setiap tahun," kata Hariyanti Sutrajo.

Ia pun memaparkan jumlah tahun 2013-2022.

"Tahun 2013 total 8 kasus, 2014 menjadi 15 kasus, 2015 total 32 kasus, 2016 total 55 kasus, 2016 total 72 kasus, 2017 total 79 kasus, 2018 total 88 kasus, 2019 total 100 kasus, 2020 total 107 kasus, 2021 total 115 kasus, 2022 total 131 kasus," jelas Hariyanti Sutrajo.

Dari total 131 kasus, yang sudah meninggal dunia ada 10 orang.

HIV/AIDS tersebut rata-rata didapatkan dari luar Kotamobagu.

"Ada yang dari perantauan, ada yang pekerja tambang, dan paling banyak laki-laki," jelas Hariyanti Sutrajo.

Tak lupa Hariyanti Sutrajo memberikan imbauan untuk mampu menjaga diri.

"Menjaga diri dan sayangi pasangan. Kalau kita sayang dan setia kepada pasangan mudah-mudahan hal ini dapat kita hindari," kata Hariyanti Sutrajo.

Baca juga: Maksimalkan Upaya Penyuluhan, Pemkab Minahasa Seriusi Penanganan Stunting

Baca juga: Arti Bacaan Samiallahu Liman Hamidah, Selalu Dibaca Saat Sholat

13 Kasus HIV/AIDS Tercatat di Bolmut Sulawesi Utara pada 2023, 2 Orang Meninggal Dunia

Kasus penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, masih tergolong tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmut, tercatat pada Januari-Mei 2023 ada sebanyak 13 kasus HIV/AIDS yang terjadi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bolmut, dr Winny Suwikromo, mengatakan dari 13 kasus yang terjadi sepanjang tahun 2023 ini, sudah ada 2 orang yang meninggal dunia.

"Dari total kasus itu, mayoritas adalah suami istri," ungkap dr Winny Suwikromo saat ditemui Tribunmanado.co.id di ruangannya, Senin (29/5/2023).

Kepala Seksi Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hariyanti Sutrajo
Kepala Seksi Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hariyanti Sutrajo (Randi/Tribun Manado)

Selama ini Dinas Kesehatan Bolmut telah berupaya mencegah penularan HIV/AIDS dengan cara melakukan pendekatan kepada populasi kunci.

"Kami selalu memberikan edukasi dan melakukan screening," ujarnya.

Penyebab tingginya penularan HIV/AIDS karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berrisiko.

"Upaya untuk melakukan screening pada setiap individu kini menjadi prioritas pemerintah untuk mencapai eliminasi, termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal," kata dr Winny Suwikromo.

Ia menjelaskan, saat ini Pemkab Bolmut menggratiskan layanan kesehatan bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) termasuk pemberian antiretroviral (ARV).

Baca juga: Kisah Pilu Latifah, 15 Tahun Jadi TKW di Malaysia, Pulang ke Indonesia Malah Tak Tahu Pulang ke Mana

Baca juga: NasDem Sulawesi Utara Sudah Ketemu Pengganti Hillary Lasut, Ini Daftar Caleg NasDem untuk DPR RI

Untuk itu, apabila ada pasien yang teridentifikasi HIV/AIDS, jangan takut dan langsung menyerah.

Meskipun kemungkinan untuk sembuh dan bersih dari virus ini kecil, namun dengan pengobatan dan penaganan yang benar dapat membantu menyelamatkan hidup para ODHA.

"Saat ini sudah ada obat yang telah ditemukan untuk terapi HIV/AIDS, yaitu antiretroviral (ARV). Fungsi dari ARV adalah untuk menghambat pertumbuhan virus agar ODHA tidak terkena infeksi oportunistik, dan mereka bisa tetap produktif seperti non-ODHA," jelasnya.

Untuk mendapatkan ARV, pasien harus melakukan konsultasi dengan pihak pelayanaan kesehatan terdekat agar diberi resep.

Kemudian, dr Winny Suwikromo mengimbau bagi pasangan yang sudah menikah agar setia dengan pasangannya dan menghindari kegiatan seksual yang berrisiko menularkan HIV/AIDS.

Dinas Kesehatan Bolmut.
Dinas Kesehatan Bolmut. (Tribunmanado.co.id/HO)

"Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang dapat berrisiko untuk kesehatan dan pertumbuhan mental," pungkasnya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Randi Tuliabu/Alfri Agogoh)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved