MTPJ
MTPJ 28 Mei s.d 3 Juni 2023 Kisah Para Rasul 2:1-13 – Kepenuhan Roh Kudus
Melaksanakan amanat agung Yesus Kristus adalah tugas dan tanggungjawab iman orang percaya. Sekalipun banyak tantangan tetapi orang percaya,
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Kisah Para Rasul 2:1-13
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Melaksanakan amanat agung Yesus Kristus adalah tugas dan tanggungjawab iman orang percaya. Sekalipun banyak tantangan tetapi orang percaya, mulai dan pengakuan sampai pada mengaktakannya harus menyadari bahwa dia adalah agen Tuhan Allah untuk bersaksi.
Untuk itu orang percaya diperlengkapi dengan segala karunia dalam tuntunan dan karya Roh Kudus. Namun sangat disayangkan bahwa temyata karya Roh Kudus masih menjadi polemik di kalangan gereja yang mengakibatkan sulitnya mewujudkan gereja yang esa.
Fakta bahwa pemahaman Roh Kudus menjadi bahan perselisihan dibuktikan dengan ada denominasi gereja tertentu yang mengklaim bahwa Roh Kudus hanya ada di “gerejanya”, gereja lainnya tidak memiliki Roh.

Sebab menurut mereka banyak anggotanya bahkan pemimpinnya yang belum bertobat, belum hidup barn. Sehingga seharusnya Roh Kudus bekerja menggerakkan iman orang percaya untuk bersaksi dan memberitakan Injil berubah menjadi bahan perdebatan atau perseteruan.
Oleh karena itu dalam menyikapi pemahaman yang salah tentang Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya maka perenungan disepanjang minggu ini dipilih tema: “Kepenuhan Roh Kudus “.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Kisah Para Rasul merupakan tulisan dokter Lukas yang juga menulis Injil Lukas. Walaupun kitab ini diberi nama Kisah Para Rasul namun isinya tidak semata-mata tentang kehidupan para Rasul melainkan kisah tentang penyebaran Injil di dalamnya peran Rasul penting dan menentukan.
Kisah Para Rasul 2:1-13 menceritakan peristiwa Pentakosta. Kata “Pentakosta” (Yun: Pentekoste) artinya lima puluh. Dalam Perjanjian Lama, peristiwa Pentakosta diperingati sebagai hari pengucapan syukur atas hasil panen, dirayakan selama tujuh minggu yaitu 50 hail setelah Paskah -peristiwa pembebasan dan tanah Mesir (Band. Im.23:15-21).
Pada hail itu semua orang Israel termasuk budak dan orang asing yang tinggal bersama mereka, berkumpul untuk merayakannya.
Peristiwa kepenuhan atau ketuangan Roh Kudus kepada murid-murid dan orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus terjadi di hari Pentakosta, hari pengucapan syukur orang Yahudi. Peristiwa kepenuhan Roh Kudus merupakan penggenapan janji Tuhan dalam Kis.1:8.
Dalam perayaan Pentakosta semua Yahudi berkumpul di Yerusalem dan Yesus Kristus melarang orang yang percaya kepada-Nya meninggalkan Yerusalem untuk menantikan janji Bapa (Kis.1:4-5).
Berkumpul di satu tempat, spesifikasi lokasi atau tempat tersebut tidak dijelaskan dengan rinci: apakah di Bait Allah (Band. Luk.24:53) atau di tempat di mana para murid biasa berkumpul untuk mengadakan percakapan bersama. Tetapi yang pasti bahwa tempat itu ada di Yerusalem.
Tiba-tiba turun dari langit bunyi seperti tiupan angin keras. Alkitab menggambarkan Roh Kudus sebagai Angin (Yun: Pnoe) dan Roh (Yun: Pneuma), karena kedua kata ini serumpun.
Itulah sebabnya sebelum Roh Kudus turun maka Dia didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras. Selanjutnya, kelihatan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada masing-masing mereka.
Roh Kudus juga digambarkan sebagai nyala api yang berfungsi untuk menyucikan atau menguduskan. Lidah-lidah seperti nyala api menjadi gambaran suatu kuasa yang begitu luar biasa diberikan kepada murid-murid Yesus Kristus agar mampu berkata-kata dan bersaksi tentang kebangkitan-Nya.
Di hari Pentakosta itu, murid-murid mengalami kepenuhan Roh Kudus sehingga mereka dapat berkata-kata dalam bahasa lain, sebagai salah satu manifestasi karya Roh Kudus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.