Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Ini Alasan Olly Dondokambey Tak Nyaleg di Sulawesi Utara

Gubernur Sulut Olly Dondokambey buka-bukaan mengenai strategi PDIP menguasai pemilu 2024 di Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Arthur Rompis/Tribunmanado
Olly Dondokambey menjadi narasumber Tribun Podcast yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mappanganro. Berlangsung di kediaman pribadi Olly Dondokambey di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, Provinsi Sulut, Rabu (17/5/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulut Olly Dondokambey buka-bukaan mengenai strategi PDIP menguasai Pemilu 2024 di Sulawesi Utara.

Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber Tribun Podcast yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mappanganro, Rabu siang (17/5/2023).

Berlangsung di kediaman pribadi Olly Dondokambey di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut.

Selama setengah jam lamanya, Olly Dondokambey membeber strategi PDIP untuk mencetak hattrick di Bumi Nyiur Melambai.

Salah satunya tentang penyusunan caleg dan kaderisasi.

Pada kesempatan itu, Olly Dondokambey menjawab pertanyaan tentang rencana politiknya.

Pria kelahiran Manado 18 November 1961 ini mengaku tak nyaleg pada Pemilu 2024. 

Kendati masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Utara akan berakhir 2024 mendatang.

Alasannya, ayah dua anak ini ingin menyiapkan kaderisasi di PDIP.

Ia ingin memberi kesempatan putra sulungnya Rio Dondokambey maju sebagak bakal caleg DPR RI dapil Sulut.

"Kalau Rio hanya tidur di rumah dan tak ada aktivitas politik tentu saya tak mau ia maju. Saya saja yang maju. Tapi ini Rio kemanapun ia pergi untuk kegiatan dan ia mengaku siap, jadi apa salahnya kita dorong generasi muda," katanya.

Lalu bagaimana isu yang beredar bahwa Olly Dondokambey nyaleg untuk dapil Jakarta atau luar negeri?

Ketua PDIP Sulut ini menegaskan bahwa namanya tak ada dalam daftar caleg DPR RI, baik dapil  Jakarta maupun luar negeri.

Satu di antara alasannya, terkait aturan di PDIP.

Aturan tersebut tak boleh ayah dan anak nyaleg di level yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved