Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

Gunung Api Karangetang Berada di Level III Siaga, Berikut Hasil Pengamatan Visual dan Kegempaan

Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) naik menjadi level III siaga.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Octavian Hermanses/Tribun manado
Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) naik menjadi level III siaga.

Peningkatan itu sesuai surat yang dikirimkan Badan Geologi Nomor: 218.Lap/GL.03/BGV/2023 perihal peningkatan tingkat aktitas Gunung Api Karangetang Sulawesi Utara dari level II waspada menjadi level II siaga.

Dimana dalam surat tersebut tertuang beberapa item terkait dasar dinaikannya tingkat aktivitas dari gunung berketinggian 1784 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

Adapun yang menjadi dasar naiknya status Karangetang antara lain dari hasil pengamatan visual dan kegempaan.

1. Pengamatan Visual

Selama bulan April 2023 Gunung Api Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut.

Pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi kolom asap sekitar 25 - 200 m di atas puncak, angin lemah hingga kencang ke arah timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut, sinar api kadang teramati di atas puncak kawah Utama dengan tinggi 10 m.

Kondisi kawah Utara masih tampak adanya asap kawah setinggi sekitar 25 — 200 m, pada malam hari api diam di atas kubah lava masih tampak setinggi sekitar 10 m, kondisi Iainnya belum tampak, guguran tidak teramati.

Pada perioda 1 - 17 Mei 2023 Gunung Api Karangetang sering berawan hingga hujan dan tertutup kabut.

Pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi sekitar 50-250 m di atas puncak, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, barat dan barat laut.

Sinar api di atas kawah Utama teramati dengan tinggi sekitar 10 meter, terdengar bunyi guguran sejak tanggal 15 Mei 2023. Secara visual guguran mulai teramati kembali tanggal 18 Mei 2023 meluncur ke arah barat daya dan selatan sejauh sekitar 1500 m dari kawah Utama.

Kondisi kawah Utara masih tampak adanya asap kawah setinggi sekitar 25 — 100 m, pada malam hari api diam di atas kubah lava masih tampak setinggi sekitar 10 - 25 m, kondisi Iainnya belum tampak, guguran tidak teramati

2. Pengamatan Kegempaan

Pada bulan April 2023 terekam 61 kali gempa Guguran, 25 kali gempa Hembusan, 144 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 81 kali gempa Vulkanik Dangkal, 24 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Terasa skala I - MMI dan 222 kali gempa Tektonik Jauh, serta 15 kali gempa Tremor menerus.

Pada perioda 1 - 17 Mei 2023 terekam 60 kali gempa Guguran, 26 kali gempa Hembusan, 39 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 12 kali gempa Vulkanik Dangkal, 25 kali gempa Vulkanik Dalam, 8 kali gempa Tektonik Lokal, 3 kali gempa Terasa skala I — Il MM], 71 kali gempa Tektonik Jauh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved