Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Seismik Pos PGA Rekam Aktivitas Gempa Guguran Gunung Api Karangetang di Sitaro

Sebelumnya, status level III siaga melekat pada gunung berketinggian 1784 meter dari permukaan laut sejak 8 Februari 2023.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Gunung Api Karangetang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado- Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro telah turun menjadi level II waspada.

Sebelumnya, status level III siaga melekat pada gunung berketinggian 1784 meter dari permukaan laut sejak 8 Februari 2023.

Meski telah turun status, namun aktivitas guguran lava Karangetang hingga beberapa hari terakhir ini terus berlangsung.

Terkini, stasion seismik AKB dan Bebali merekam adanya gempa guguran dengan durasi mencapai 80an detik.

"Bagi yang beraktivitas di pinggiran sungai yang berhulu langsung dari puncak Gunung Karangetang harus meningkatkan kewaspadaan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang, Selasa (16/5/2023).

Apabila aktivitas guguran itu terus terjadi dan kian intens terekam seismik, maka potensi naiknya tingkat aktivitas Karangetang bisa terjadi lagi.

"Bandung (Badan Geologi) bisa saja menaikan lagi tingkat aktivitasnya apabila gempa guguran terus terjadi," ungkap Yudia sembari memastikan hingga kini status Karangetang masih berada pada level II waspada.

Sementara itu, dari aktivitas Gunung Karangetang yang ada saat ini, petugas PGA merekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati area berbahaya.

Selain itu petugas juga meminta warga atau wisatawan untuk tidak melakukan pendakian di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km serta sepanjang kali Malebuhe.

Kemudian mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama kesektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Untuk diketahui Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menurunkan tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Sitaro.

Berdasarkan surat dari Badan Geologi yang diperoleh tribunmanado.co.id, tercatat adanya penjelasan teknis, mulai dari pendahuluan, pengamatan visual, pengamatan instrumental hingga evaluasi dan potensi ancaman bahaya.

Aktivitas vulkanik Karangetang dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava pada kawah Utama maupun kawah Utara dan karakteristik erupsinya adalah erupsi efusif. (HER)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved