Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Kader Golkar Sulut Nyebrang ke PDIP, Pengamat Politik Nilai Ada Hubungan Tak Harmonis di Internal

Pengamat Politik asal Sulut Josef Kairupan menilai adanya kader yang pindah, menggambarkan Golkar tidak solid lagi.

|
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
IST
Pengamat Politik asal Sulut Josef Kairupan menilai adanya kader yang pindah, menggambarkan Golkar tidak solid lagi. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Secara mengejutkan Kader Partai Golkar (PG) Tomohon James Enrico Kojongian (JEK) dikabarkan berlabuh ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Selain menjabat Anggota DPRD Kota Tomohon dari Partai Golkar, James Kojongian diketahui juga mengemban jabatan penting yakni sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar (PG) Tomohon.

Terkait hal ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef Kairupan.

Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ini menilai adanya kader yang pindah, apalagi mempunyai jabatan penting di struktur Partai, tentu menggambarkan Golkar tidak solid lagi.

"Justru kader terbaik yang keluar. Ketika kader terbaik itu keluar tentu ada visi misi yang tak sejalan kader dan partainya," katanya.

Selain itu, kemungkinan lain, menurut Kairupan yakni adanya faktor kepemimpinan atau hubungan yang tak harmonis.

Artinya Pimpinan partai tak mampu membangun relationship dengan para jajarannya.

"Hubungan di internal partai menjadi faktor atau pemicu kader bisa pindah ke Partai lain. Apalagi kader yang punya jabatan di struktur menandakan adanya ketidakharmonisan di dalam Internal partai," jelasnya

Selain itu, dikatakan Kairupan namanya Politisi beda negarawan.

Politisi di Indonesia identik dengan mencari keuntungan.

"Jadi ketika Partai tak lagi memberikan. Keuntungan tentu dia akan pindah. Walaupun tak menutup kemungkinan ada Politisi kita mempunyai jiwa negarawan," terangnya lagi.

"Kalaupun ada kader yang masih bertahan tentu tinggal menunggu waktu atau menunggu kesempatan," tambah Kairupan.

Dia menambahkan Partai Golkar ini sementara disorot. Yang mana ada kasus yang viral tapi tak diselesaikan.

Sehingga wajar jika ada kader yang sampai pindah. PDIP.

Dikarenkana PDIP punya bukti komitmen yang teruji.

"Pertama, konsolidasi Partai yang solid. Kedua pdip punya visi misi yang berdampak pada masyarakat. Ketiga elit Partai PDIP jarang terdengar ada kasus korupsi, pelanggaran norma dan akhlak," tandas Kairupan.

Sebelumnya DPD Partai Golkar Sulawesi Utara melalui juru Bicara Feryando Lamaluta, menyebut Partai Golkar menghargai langkah yang diambil Sekretaris DPD Partai Golkar Tomohon.

Namun begitu, Partai Golkar tetap menyiapkan langkah organisasi.

"Itu hak politik beliau. PG tentu sudah menyiapkan langkah organisasi," ujarnya saat dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp, Selasa (9/5/2023).

Lebih lanjut, dikatakan Lamaluta, Partai Golkar sendiri sudah mengetahui kabar kadernya berpindah ke PDIP sejak pekan.

Bahkan Golkar sudah langsung melakukan pembahasan terkait langkah apa yang akan diambil kedepan.

"Setelah mendapat info pada pekan lalu, kita langsung lakukan pembahasan," ujarnya.

"Baik langkah yang diambil untuk di struktur Partai ataupun di DPRD nanti," sambung Lamaluta.

Saat ditanyai terkait potensi Pergantian Antar Waktu bagi kader yang pindah, Lamaluta tak menampik.

"Jika ada kader dari Partai A ke Partai B, tentu dia sudah harus siap menerima konsukensi. Termasuk di PAW," tandasnya. (hem)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved