Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Aku Berkaca dalam Darah

Pengalaman ini diambil ketika wartawan Tribun Manado melihat turis Jerman di Manado. Cerita ini juga ada kaitannya dengan keagamaan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
tribun manado
Tugu Perang Dunia II Manado 

Semua turis yang datang di Manado pasti dibawa ke tugu itu.

Salib di tubuh tugu itu membuat nuansa kesedihan kian menjadi-jadi.

Tugu tersebut punya makna melankolis sebagai simbol penyerahan arwah korban Perang Dunia II kepada Tuhan. 

Sedang salib sesuai kepercayaan umat Kristen adalah simbol pengorbanan Tuhan yang menjadi manusia untuk menebus dosa manusia.

Tugu tersebut didirikan oleh Sekutu,arsiteknya seorang Belanda bernama Den Bosch. 

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Jumat Agung 2023, Sangat Menyentuh & Penuh Makna, Cocok untuk Status Media Sosial

Baca juga: Doa Syafaat Kristen saat Perayaan Paskah Jumat 7 April 2023

Tiap sisi bangunannya mengandung makna tentang jiwa para korban perang dunia dari Sekutu, Jepang, dan Indonesia. 

Empat tiang penyangga dengan sebuah kubus persegi empat pada tugu menyimbolkan peti jenazah.

Isinya abu jenazah korban perang. 

Pada bagian atas tugu terdapat kotak kubus yang dibentuk dari empat bola roda.

Ini simbol dari pemisah antara makhluk mulia manusia yang mengusung dan yang diusung.

Saat meliput di sana beberapa hari lalu, saya mendapati pemandangan ini.

Seorang bule Jerman menatap salib, kemudian tugu itu.

Tampak si bule berdoa sungguh-sungguh.

Ketika ia membuka mata, mata itu merah dan berair.

Saya coba membayangkan apa yang ada di pikiran si bule pria itu.

Tugu Perang Dunia II Manado
Tugu Perang Dunia II Manado (tribun manado)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved