Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Berantai di Banjarnegara

Fakta-Fakta Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, Satu Korban Sudah Tahu Bakal Dibunuh Mbah Slamet

Fakta-Fakta pembunuhan berantai di Banjarnegara. Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang bunuh 10 orang pelanggan. Satu korab sudah merasa bakal dibunuh.

Editor: Frandi Piring
TribunJateng.com/Permata Putra Sejat/Handout
Fakta-Fakta Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 10 Pelanggan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta-fakta kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet alias Tohari (45), si dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Mbah Slamet ternyata sudah melancarkan aksinya sejak lima tahun lalu.

Terbongkarnya perbuatan Mbah Slamet setelah salah satu korban sudah merasa kemungkinan bakal dibunuh.

Korban tersebut lantas memberikan tanda kepada sang anak untuk melapor ke pihak polisi.

Dilansir dari Tribunnews.com, perbuatan Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang terhenti ketika korbannya yang bernama Paryanto dilaporkan hilang ke polisi.

Sampai saat ini, tercatat sudah ditemukan sebelas mayat yang diduga menjadi korbannya.

Korban pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara. Kubur 10 Korbannya di Kebun. Ditemukan Polisi.
Korban pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara. Kubur 10 Korbannya di Kebun. Ditemukan Polisi. (TribunJateng.com)

Simak sederet fakta lengkap terkait awal terbongkarnya praktik dukun Mbah Slamet!

1. Jadi Dukun pengganda uang sejak 5 tahun

Mbah Slamet diketahui sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar.

Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta," terangnya.

Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai hasil penggandaan.

Uang tersebut lantas dipakai untuk bayar utang.

2. Terungkap berkat pesan Whatsapp korban ke anak

Sebelum tewas dibunuh Tohari (45) dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, korban PO (45) sempat mengirin pesan kepada anaknya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved