Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Berantai di Banjarnegara

Nasib Pilu Pasutri Asal Lampung, Pamit Kerja ke Jawa, Berakhir Dihabisi Mbah Slamet di Banjarnegara

Diantara 12 jasad yang ditemukan polisi, terdapat jasad pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung, korban Mbah Slamet.

Editor: Tirza Ponto
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Diantara 12 jasad yang ditemukan polisi, terdapat jasad pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung, korban Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Pembunuhan Berantai yang dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) seorang dukun pengganda uang hingga kini terus diusut pihak kepolisian.

Seperti diketahui, hingga kini ada 12 jasad yang ditemukan pihak kepolisian di kebun milik Mbah Slamet ini di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Diantara 12 jasad yang ditemukan polisi, terdapat jasad pasangan suami istri (Pasutri).

Fakta Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara.
Fakta Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara. (KOMPAS,com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Baca juga: 5 Fakta Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Ajak Korbannya Lakukan Ritual Sebelum Dihabisi

Diketahui Pasutri tersebut berasal dari Lampung.

Mereka adalah Irsyad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41).

Mereka tewas menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Keduanya memang telah menghilang sejak tahun 2021.

Kepada keluarganya, Irsyad dan Wahyu Tri pamit pergi bekerja ke Jawa sejak 2021.

Dua warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung ini mengaku bekerja mengajar membuat bordir dengan upah per jam.

"Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam," ungkap kakak perempuan Wahyu Tri, Helmi, saat ditemui di kediaman korban, Rabu (5/4/2023), dikutip dari TribunBandarLampung.com.

Diketahui, Irsyad dan Wahyu Tri memiliki usaha membuat tapis atau peci di rumahnya di Dusun Simbarejo, Desa Tanjung Rejo.

Usai Irsyad dan Wahyu Tri pamit kerja ke Jawa pada 2021, Helmi mengaku sejak itu ia tak berpamitan dengan adik-adiknya.

Bukan hanya Helmi, anak-anak korban juga sudah putus komunikasi sejak kedua orang tuanya pergi.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” ungkap Helmi.

Terkait berita kematian orang tuanya, anak Irsyad dan Wahyu Tri justru mengetahuinya dari kerabat di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baru setelah itu ia mencari berita soal Mbah Slamet di laman pencarian Google.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved