Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Renatta

Pengakuan Tersangka Terkait Perbuatannya terhadap Renatta, Bocah yang Meninggal di Pantai Manado

Menurut Wahyudi Santoso, tersangka mengaku terlebih dulu membunuh korban lalu merudapaksa korban.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado Nielton Durado.
Konferensi pers kasus pembunuhan Renatta Managha (7), bocah asal Minut yang ditemukan tewas di pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta terbaru tentang pembunuhan bocah Renatta Managha (7) bocah asal Minut yang ditemukan tewas di pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, akhirnya terungkap.

Dari pengakuan tersangka Andhika Lihawa di Polresta Manado ternyata dirinya melakukan hal tidak senonoh terhadap  korban yang sudah dalam keadaan tewas. 

Hal ini ikut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi Santoso

Menurut Wahyudi Santoso, tersangka mengaku terlebih dulu membunuh korban lalu merudapaksa korban. 

Tersangka membunuh korban dengan cara menenggelamkannya ke dalam air. 

"Jadi setelah korban ditenggelamkan selama lima menit, tersangka kemudian merudapaksa korban yang sudah tewas," ucap Wahyudi Santoso mewakili Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait.

Sugeng menambahkan, tersangka awalnya tak mengakui perbuatannya ini. 

Tapi setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, tersangka akhirnya mengakui perbuatannya. 

"Jadi motifnya karena ingin memenuhi hasrat seksual saja," ujar Wahyudi Santoso.

Tersangka adalah calon kakak ipar korban

Kamil Abram, paman Renatta Managha korban penganiayaan hingga tewas dan ditemukan di Pantai Malalayang Manado menyebutkan kalau tersangka adalah pacar dari anaknya yang keempat.

"Saat ini anak yang keempat saya sedang hamil lima bulan," kata Kamil.

Kamil meminta anaknya agar bersabar terima keadaan.

"Bersabar hadapi hidup ini, biar nanti ayah yang urus anaknya," ungkap Kamil.

Kamil juga membenarkan, tersangka sudah dua bulan tinggal bersama di rumahnya.

"Selama dua bulan ini kami tinggal bersama di rumah ini, tidak ada tanda-tanda aneh," aku Kamil.

Menurut Kamil, selama ini juga tersangka dan pacarnya tidak pernah bertengkar.

"Saat ini anak saya syok, dan masih tidur-tiduran tidak mau diganggu," tutupnya.

Ibu korban sudah meninggal

Kamil sudah mengakui korban sebagai anak angkatnya.

Kamil memiliki lima orang anak, tersangka adalah pacar dari anak keempatnya.

Jadi, mereka yang tinggal di rumah tersebut ada delapan orang, Kamil, istrinya, lima anaknya, korban dan pelaku yang sudah dua bulan tinggal bersamanya.

Kamil Abram menyebutkan, ibu korban sudah meninggal sejak dirinya berusia 8 bulan.

Dimakamkan besok

Terpantau Tribunmanado.co.id, Kamis (30/3/2023), rumah korban di Jalan raya Manado - Bitung, tepatnya di Desa Kawangkoan Baru, Minahasa Utara, keluarga sementara menunggu kedatangan jenazah setelah diotopsi dari RS Bhayangkara Manado.

Kamil Abram, paman korban menyebutkan rencana pemakaman besok, jam menyesuaikan. (Ren/Nie)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved