Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Yohanes 19:6-9, Vox Populi Melawan Vox Dei

Ungkapan: "Vox populi vox Dei," sangatlah tidak cocok bahkan bertentangan dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh Yesus

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
pixabay.com
Renungan Harian Kristen - vox populi melawan vox Dei 

Pilatus lalu masuk lagi menemui Yesus. Dia bertanya tentang asal Yesus. Tapi Yesus tidak menjawabnya. Dia takut ketika disebutkan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Maka dia sebenarnya berusaha membebaskan-Nya. Tapi, ternyata pengadilan rakyat model hukum rimba yang berlaku bagi Yesus.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya."

Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." (ay 6-7)

Sebenarnya, suara rakyat yang sesungguhnya adalah suara Tuhan (vox populi vox Dei). Tapi yang Yesus alami adalah vox populi not vox Dei suara rakyat bukan suara Tuhan). Tapi suara si jahat. Maka yang terjadi adalah menghukum dan membinasakan yang benar.

Yakni melawan suara Tuhan. Jadi, massa atau rakyat justeru melawan suara Tuhan.

Sebagai umat yang percaya kepada Kristus, kita harus meneladani sikap hidup, ketetapan hati serta ketaatan dan kesetiaan Yesus kepada firman Tuhan. Meski disiksa, tetapi Dia tetap mengikuti firman Tuhan sesuai nas Sitab Suci.

Firman Tuhan adalah suara Tuhan atau vox Dei. Jadi, haruslah kita seperti Yesus. Mendengar dan mengikuti suara Tuhan untuk kepentingan manusia. Kita hendaklah menyuarakan suara Tuhan.

Jadi, bukan hanya Vox populi vox Dei, tapi haruslah vox Dei vox populi. Yang kita junjung tinggi dan suarakan adalah suara Tuhan. Suara Tuhan hendaknya menjadi suara kita (rakyat). Maka vox Dei vox populi harus menjadi gaya hidup kita.

Maksudnya, sebagai keluarga dan pribadi Kristen, kita harus menyuarakan kata-kata firman kepada sesama. Suarakan suara Tuhan dan lakukanlah dalam ketaatan, walau harus menderita.

Sebab Tuhan akan menjaga dan melindungi serta menjamin kehidupan kita. Hendaklah perkataan kita mencerminkan suara Tuhan, sehingga hidup kita terus menyenangkan hati-Nya

Yesus adalah Anak Allah. Dia adalah Raja segala raja. Dialah Tuhan. Maka dengarkan suara-Nya dan lakukanlah. Itulah yang berkenan kepada-Nya. Kita pasti diberkati-Nya dalam segala hal dan bahagia selamanya bersama-Nya. Amin

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved