Renungan Harian Kristen Minggu 2 November 2025, Amsal 4:1, Hai Anak, Dengarkan Didikan Ayahmu

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen Minggu 2 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:1.

Tema perenungan adalah Hai Anak, Dengarkan Didikan Ayahmu.

Khotbah:

Ayah, adalah pemimpin tertinggi dalam keluarga. Dalam keluarga atau rumah tangga, ayah atau bapak adalah imam, raja dan nabi.

Dia bukan sekedar pemimpin domestik yang bertugas mencari nafkah atau suami, tetapi dia juga bertugas sebagai guru, pengayom, pelindung, teladan dan teman yang baik bagi anak-anaknya.

Bahkan, ayah selalu menjadi pemimpin idola dan terbaik bagi keluarga, terutama anak-anaknya, karena orang tua selalu melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Ayah selalu menjadi pemimpin yang bijaksana dan berhikmat dalam keluarganya. 

Ayah selalu diidentikkan dengan pemimpin berhikmat dan teladan dalam keluarga. Seorang ayah adalah raja yang bijaksana yang dikagumi dan dihormati anak-anaknya.

Dia juga teman yang setia, tulus dan penuh kasih bagi anak-anaknya dan isterinya. Dia selalu memikirkan dan mengusahakan kesejahteraan, kebahagiaan dan kebaikan sesuai keluarganya.

Terutama masa depan anak-anaknya. Meski sulit perjalanan hidupnya, memikul beban berat, tapi dia rela melakukan segalanya demi kebahagiaan keluarganya.

Demikian peran ayah yang sangat penting dan strategis dalam keluarga, karena dia juga menjadi nabi atau penyambung lidah Allah bagi isteri dan anak-anaknya serta menjadi imam yang memimpin dan menuntun mereka hidup dalam Tuhan.

Jadi, profil seorang ayah adalah orang yang sangat bertanggungjawab dalam kehidupan keluarganya, dalam segala hal.

Raja Salomo sebagai raja yang paling berhikmat mengungkapkan betapa seorang ayah selalu menghendaki agar anak-anaknya, tidak bahagia, sejahtera dan memiliki masa depan yang terbaik.

Karena itu, dia selalu memberikan pengajaran-pengajaran yang baik, berupa wejangan, nasihat dan kata-kata hikmat bagi anak-anaknya, agar mereka hidup baik dan meraih segala yang mereka inginkan, baik di bumi maupun dalam kekekalan. 

Dalam segala perkataan hikmatnya, Salomo mengajarkan agar anak-anak mendengarkan ayahnya (orangtua), yang mendidik mereka hidup ke jalan yang Tuhan kehendaki.